Laga Persebaya vs Persija Pecahkan Rekor Penonton Terbanyak

Suporter Persebaya
Sumber :
  • Viva Jatim/Tofan Bram Kumara

Surabaya, VIVA Jatim –Pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 Indonesia antara Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) mencatatkan rekor jumlah penonton tertinggi musim ini dengan total 27.190 orang. 

Angka tersebut mengungguli rekor sebelumnya saat Persebaya menjamu PSS Sleman yang mencatatkan 25.636 penonton.

“Alhamdulillah pertandingan berjalan lancar. Secara jumlah penonton juga terbanyak sepanjang kami di Liga 1 musim ini (hingga pekan ke-11). Waktu melawan PSS Sleman 25.636 penonton, dan kali ini melawan Persija terdata 27.190,” ujar Ram Surahman, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persebaya, di Surabaya, Sabtu 23 November 2024 dilansir dari Antara.

Ram menjelaskan, peningkatan jumlah penonton ini tidak lepas dari strategi penjualan tiket yang dilakukan jauh-jauh hari sebelum pertandingan. Ia mencontohkan, pengumuman pertandingan melawan Persija sudah diinformasikan sejak tanggal 1 November, bahkan ketika Persebaya baru saja menghadapi PSM Makassar.

Strategi ini juga akan kembali diterapkan pada laga mendatang saat Persebaya menjamu Arema FC pada 7 Desember 2024. “Kami akan jauh hari merilis presale tiket terlebih dahulu, seperti saat melawan Persija. Ini adalah salah satu cara untuk memastikan masyarakat memiliki waktu untuk mempersiapkan diri,” tambahnya.

Meski mencatatkan rekor penonton, angka ini masih jauh dibandingkan musim 2018, di mana jumlah total penonton Persebaya di Liga 1 mencapai sekitar 400 ribu orang. Ram mengakui bahwa penurunan jumlah penonton tidak hanya terjadi di Persebaya, tetapi juga di hampir semua klub Liga 1.

“Makanya kami di panpel coba melakukan berbagai inovasi supaya orang tetap mau datang ke stadion. Kami ingin menjadikan stadion sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi semua, termasuk keluarga,” tuturnya.

Salah satu inovasi yang dilakukan Persebaya adalah membuka tribun keluarga di Gate 1, yang tetap tersedia bahkan pada pertandingan besar. Ram menegaskan bahwa pasca-tragedi Kanjuruhan, penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan stadion.

“Setelah tragedi itu, orang ke stadion seperti harus setor nyawa. Kami merasa tertantang untuk membuktikan bahwa stadion bukan hanya tempat menonton sepak bola, tetapi juga bisa menjadi sarana wisata keluarga,” ujarnya.

Persebaya juga terus menjalankan kampanye perdamaian melalui berbagai cara. Salah satunya adalah menghadirkan player escort pada setiap pertandingan kandang, sebagai simbol perdamaian yang disiarkan di televisi. “Persebaya konsisten menghadirkan player escort sejak tahun lalu. Ini sederhana, tetapi penting untuk memberikan pesan positif,” jelas Ram.

Pada laga melawan Persija, suporter Persebaya juga berkeliling stadion sambil membawa spanduk bertuliskan pesan damai. Menurut Ram, hal ini adalah bentuk kerjasama antara klub dan suporter untuk menciptakan suasana yang harmonis di stadion.

Ram memberikan apresiasi kepada suporter Persebaya yang semakin menunjukkan kedewasaan selama pertandingan. Ia juga mengakui kehadiran sejumlah suporter Persija (Jak Mania), meskipun telah ada larangan resmi untuk datang ke stadion.

“Memang ada surat larangan resmi untuk Jak Mania hadir. Tapi kenyataannya tetap ada beberapa yang datang tanpa atribut Persija. Ini menunjukkan bahwa suporter semakin dewasa dan bisa saling menghormati,” ujarnya.

Ram berharap, ke depannya, sepak bola Indonesia bisa menjadi hiburan yang aman dan nyaman bagi semua kalangan. Ia menegaskan komitmennya untuk terus menyediakan tribun keluarga dan menciptakan atmosfer stadion yang menyenangkan.

“Harapannya, semua orang bisa menikmati pertandingan tanpa rasa takut. Kami akan terus membuat stadion menjadi tempat yang menyenangkan, sehingga orang datang untuk mencari hiburan, bukan kekhawatiran,” pungkas Ram.