Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20 Disebut akibat Permainan Politik Identitas
- Dokumen Football for Peace Indonesia
Jatim – Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah dicoret FIFA, dua bulan sebelum jadwal kompetisi dunia itu digelar. Banyak yang kecewa dengan keputusan itu, termasuk President Football For Peace Interfaith Indonesia, Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.
Dia berpendapat bahwa itu terjadi akibat dari permainan politik identitas. “Ini pelajaran bagi kita semua, agar janganlah bermain-main dengan politik identitas dan janganlah semaunya diukur untuk kepentingan poltik,” kata Gus Hans dalam keterangan tertulis diterima Viva Jatim, Sabtu, 1 April 2023.
Menurutnya, FIFA mencoret Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 hanya karena faktor ulah politisi yang ingin menndapatkan jabatan dan keuntungan partainnya. Ujung-ujungnya berdampak pada gagalnya Indonesia, terutama para atlet untuk bisa eksis dalam membanggakan nama bangsa ini di dunia internasional.
Gus Hans mengaku kasihan dengan Presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia yang sudah bekerja keras mengupayakan agar event ini bisa berjalan dan terjadi di Indonesia. “Ternyata tidak mudah mencari suksesor Pak Jokowi. Sosok yang selama ini digadang-gadang seakan bisa membaca, sepemikiran, seide dengan Pak jokowi ternyata masih belum bisa,” tandasnya.
“Ini pasti membuat kecewa banyak orang yang telah mempertaruhkan dan memberikan harapan kepada seseorang, yang mungkin diharapkan bisa meneruskan langkah dan cita-cita serta moedel kepemimpinan ala Pak Jokowi,” imbuh Gus Hans.
Seperti diketahui, FIFA mengeluarkan keputusan untuk membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan itu diambil setelah Presiden FIFA Gianni Infantino menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Pembatalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 diumumkan FIFA melalui keterangan tertulis yang disiarkan di laman resminya pada Rabu, 29 Maret 2023, malam. Tak dijelaskan secara rinci apa musabab FIFA mengeluarkan keputusan tersebut.
FIFA hanya menyebutkan adanya pertimbangan situasi terkini di Indonesia. Kuat dugaan, keputusan itu diambil FIFA setelah kuatnya seruan penolakan akan hadirnya Timnas Israel dalam kompetisi dunia sepakbola tersebut.
Memang, belakangan timbul seruan penolakan dari berbagai pihak atas kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang rencananya akan digelar di Indonesia. Bahkan, beberapa kepala daerah juga menyuarakan penolakan, di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Padahal, Bali merupakan lokasi pelaksanaan pengundian atau drawing Piala Dunia U-20, yang sedianya akan dilaksanakan pada 31 Maret 2023. Gara-gara itu, FIFA membatalkan drawing di Bali.