Tiga Disorot dari Tragedi Kanjuruhan yang Diminta agar Diusut

Akibat insiden Kanjuruhan.
Sumber :
  • Lucky/viva.co.id

Nah, penggunaan gas air mata inilah yang disoal oleh masyarakat. Sebab, sesuai aturan FIFA, gas air mata dilarang digunakan di dalam stadion saat pertandingan sepak bola digelar dengan alasan apa pun. Apalagi, sebagaimana rekaman video yang tersebar saat kejadian, gas air mata justru ditembakkan aparat ke tribun yang banyak penonton yang tidak ikut turun ke lapangan.

"Indonesia ini pembantaian. Gimana gak dibantai, ditembaki gas air mata, tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang mati, banyak anak kecil juga. Ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang. Masa satu tersangka aja satu hari gak bisa ditangkap. Gak masuk akal ini," kata salah satu perwakilan Aremania, Ambon Fanda, dalam acara doa bersama di Malang, Minggu malam kemarin.

 

2. Saran Jadwal Pertandingan Diubah

Di sisi lain, Menko Polhukam Mahfud MD menyayangkan Panitia Pelaksana (Panpel) laga BRI Liga 1 antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, mengabaikan arahan dari kepolisian yang menyarankan jadwal pertandingan diubah dengan pertimbangan keamanan.

Berdasarkan surat Kepolisian Resor Malang ditujukan kepada Panpel Arema FC tertanggal 13 September yang diperoleh wartawan, pihak kepolisian telah meminta pihak Panpel untuk mengubah jadwal pertandingan derby Jatim tersebut pada Sabtu sore, 1 Oktober 2022, pada pukul 15.30 WIB, dari jadwal semula pada malam hari pukul 20.00 WIB, dengan pertimbangan keamanan.

Namun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 meminta Panpel Arema FC meminta kepolisian tetap membantu pengamanan pertandingan di jadwal yang sudah ditetapkan di awal.