Beda Pandangan soal Imsak dalam Islam menurut UAS dan Ustaz Khalid Basalamah
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Sebagai agama samawi atau agama wahyu, Islam dalam praktik ajarannya terdapat berbagai perbedaan. Hal itu salah satunya dipicu oleh perbedaan pandangan dan tafsir atas beberapa dalil yang ada. Bahkan tak jarang pula ada unsur tradisi dan budaya yang melekat pada praktik-praktik keagamaanya.
Seperti halnya waktu Imsak dalam puasa Ramadan. Ustaz Khalid Basalamah menyatakan keheranannya terhadap istilah "waktu Imsak" yang digunakan selama bulan puasa Ramadan di Indonesia.
Baginya, dalam Islam tidak ada konsep Imsak yang mengharuskan sahur dihentikan 20 hingga 25 menit sebelum waktu Subuh.
"Saya nggak tau dari mana kita mengambil istilah Imsak di Indonesia. Imsak ini berhenti 20 menit atau 25 menit sebelum Subuh. Dalam Islam ini nggak ada," ungkap Ustaz Khalid Basalamah dikutip dari VIVA, Kamis, 21 Maret 2024.
Dia menguraikan bahwa dalam Islam, ketentuannya sudah jelas, yaitu boleh makan dan minum sahur hingga terdengar azan Subuh.
"Dalam hadis yang shahih, Rasulullah saw menyatakan, 'Jika kalian sedang mendengar azan dan memiliki minuman atau sedang mengunyah makanan, selesaikanlah makanan itu'," katanya menjelaskan.
Berbeda halnya dengan pandangan Ustaz Abdus Somad atau UAS. Menurutnya, Imsak adalah waktu yang dianggap sebagai petunjuk bahwa Puasa Ramadan telah dimulai.
Meskipun istilah ini tidak ditemukan dalam Islam secara khusus, namun digunakan di Indonesia sebagai pengingat bahwa masih ada beberapa menit tersisa sebelum waktu Subuh tiba, di mana seseorang masih diperbolehkan untuk makan.
Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS pernah menjelaskan bahwa Imsak seperti lampu kuning, pertanda sahur segera berakhir.
"Dua kali saya puasa di Maroko tak ada Imsak, saat sahur, makan terus makan terus, pas sedang makan tedengar bunyi azan, 'Allahu Akbar Allahu Akbar', makanan masih bersarang di mulut," jelas UAS dalam salah satu ceramahnya.
Waktu Imsak juga bisa dipergunakan untuk mempersiapkan diri, misal menggosok gigi sehingga saat waktu Subuh tiba, kondisi tubuh kita sudah siap untuk berpuasa.
"Jadi saat Imsak bisa gosok gigi, maka nanti saat azan mulut sudah bersih. Itu makna imsak, tapi bukan lampu merah atau tanda berhenti," paparnya.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Ustaz Khalid Basalamah Singgung dalam Islam Tak Ada Imsak, Ini Kata UAS