Pendiri Baba Rafi Berbagi Pengalaman Bisnis di Singapura

Pendiri Baba Rafi Berbagi Pengalaman Bisnis di Singapura
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Founder & CEO Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono diundang sebagai leaders panel konferensi internasional QSR Media Asia Tabsquare Conference & Awards 2024 di Singapura, Selasa, 23 April 2024 kemarin. 

"Sebuah Kehormatan diundang sebagai Leaders Panel di acara QSR Media Asia Tabsquare Conference & Awards 2024 di Singapura," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Kamis, 25 April 2024.

Pengusaha asal Surabaya itu pun terpilih sebagai salah satu pembicara bersama dengan C-levels perusahaan-perusahaan F&B dari Asia Pasifik.

Dalam kesempatan itu, dia membagikan pengalamannya mengelola bisnis makanan lebih dari 20 tahun. Menurutnya, banyak tantangan yang pernah dia hadapi. Salah satunya, perubahan generasi 

"Tiap generasi memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda, sehingga brand perlu untuk melihat peluang tersebut demi menciptakan bisnis yang berkelanjutan," tuturnya.

Maka itu, salah satu langkah yang dilakukan ialah melakukan pengenalan yang lebih dalam terhadap target konsumennya untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan mengembangkan produk-produknya.

Selain itu, Hendy Setiono juga menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi di era saat ini penting untuk beradaptasi dengan kondisi dan generasi saat ini.

Menurutnya, selain untuk memudahkan customer, penggunaan teknologi juga dapat mempermudah proses operasional bisnis.

"Jadi, output yang dihasilkan bisa lebih maksimal dan menguntungkan semua pihak, baik pemilik bisnis, karyawan maupun customer," ucapnya.

Selain Hendy Setiono, terdapat pembicara lain, antara lain, Daniel Chan (CEO Marrybrown), Nick Tiernan (CEO & Owner Boost Juice Singapore), Bryan Loo (CEO Tealive), dan Daphne Kuah (Chief Marketing Officer Restaurant Brands International).

Terakhir, Hendy mengamini quote 'Timing Matters A Lot'. Namun, dia berpendapat timing tanpa persiapan ya sia-sia.

"Jadi enggak bisa asal ambil kesempatannya. Terus bagaimana cara persiapannya? Ya dengan belajar, kumpulkan pengalaman, modal, dan berani take action apa pun risikonya," ujarnya.