Daftar Tempat Keramat Cocok Buat Ritual Malam 1 Suro, Nomor 5 Ada di Surabaya

Benda untuk ritual di malam 1 Suro.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir / Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Setiap malam pergantian Tahun Baru Hijriyah atau dikenal dengan Satu Suro alias Suroan, sejumlah tempat keramat biasanya selalu ramai dikunjungi warga.

Di tempat itu, banyak orang memanfaatkan kesakralan malam Satu Suro untuk melakukan ritual jamasan. Yakni menyucikan diri dan membersihkan aneka jimat maupun pusaka yang dimiliki.

"Menurut kepercayaan orang-orang Jawa [jamasan] itu kan untuk menambah power [daya pada pusaka atau jimat]," kata Ki Djagat, seorang praktisi spiritual saat berbincang seputar Perayaan Suroan kepada Viva Jatim, Jumat, 5 Juli 2024.

Tak hanya jimat maupun pusaka, di tempat-tempat keramat sebagian orang dikatakan Ki Djagat, juga menjadikan Suroan sebagai ajang pembersihan diri seperti membuang sial, pengasihan hingga pesugihan.

Berikut lima tempat keramat di Jawa Timur versi Ki Djagat yang cocok dijadikan jujugan saat merayakan Satu Suro.

1. Petirtaan Air Jolotundo

Petirtaan Air Jolotundo berada di Desa Seloliman, Kawasan Wisata Trawas, Kabupaten Mojokerto. Tempat ini sangat sejuk karena berada di sebelah barat Gunung Penanggungan dengan ketinggian sekitar 525 mdpl.

Tempat yang kental akan cerita romantis antara Raja Udayana dengan putri Raja Mataram, Gunapriya Dhamapati ini juga tak luput dari cerita mitos yang berkembang. Yakni air Jolotundo bisa membuat awet muda, menyembuhkan penyakit, membuang sial, cepat mendatangkan rezeki hingga menambah daya tarik dalam diri.

Maka tak hayal, banyak orang memilih Petirtaan Air Jolotundo di Kabupaten Mojokerto sebagai tempat favorit untuk merayakan malam 1 Suro.

"Orang-orang yang kerja malam kemudian ingin menambah daya tarik itu ke Jolotundo," katanya.

2. Petilasan Mahapatih Narotama

Kurang dari 1 kilometer dari Petirtaan Air Jolotundo, terdapat Petilasan Mahapatih Narotama. Di kawasan wisata Trawas, Kabupaten Mojokerto ini kata Ki Djagat, juga acapkali dijadikan tempat tujuan bagi masyarakat yang hendak menjalankan ritual pada malam 1 Suro.

Mahapatih Narotama menurut cerita ialah satria berdarah Bali. Ia merupakan patih yang setia mendampingi Raja Airlangga hingga masa pelarian ketika diserang Raja Wurawari.

Lokasi petilasan ini berada di atas bukit dengan pemandangan jurang di sekelilingnya.

"Petilasan Narotama itu dekatnya [Petirtaan Air] Jolotundo. Mungkin tak banyak orang tahu karena petilasan masuknya gang sempit. Biasanya kalau orang-orang spiritual minta berkah, minta kaya atau minta hajat-hajatnya dikabulkan biasanya di petilasan Eyang Narotama," ungkap Ki Djagat.

3. Gunung Kawi

Gunung Kawi terletak di barat daya Kabupaten Malang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Lokasinya tepat berada di Area Hutan Ngadirenggo, Kecamatan Wonosari.

Gunung Kawi terkenal dengan pesarean atau makam yang dikeramatkan. Antara lain makam Raden Mas Imam Soedjono dan makam Kanjeng Kyai Zakaria II atau dikenal dengan nama Eyang Jugo. 

Konon di pesarean pada kawasan gunung yang sudah tidak aktif lagi tersebut sering dikait-kaitkan sebagai tempat sakral untuk mencari pesugihan. Sehingga banyak orang yang ingin cepat kaya menjalankan ritual di tempat keramat ini, terutama ketika malam 1 Suro.

Namun Ki Djagat punya pandangan lain mengenai tempat tersebut. Pendiri Padepokan Djagat Soyowangi ini justru menyebut Makam Eyang Jugo tak menyimpan aura pesugihan.

"Menurut pandangan spiritual saya bukan di [makam Eyang Jugo] situ, tapi di atasnya lagi. Yang untuk pesugihan itu," tandasnya.

4. Pantai Pasetran Gondo Mayit

Bergeser ke arah selatan Kabupaten Blitar, terdapat pantai eksotis yang menyimpan kesan mistis sehingga masyarakat menjadikan tempat ini sebagai pilihan untuk menjalani ritual saat menjelang malam pergantian 1 Suro.

Ialah Pantai Pasetran Gondo Mayit. Terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Pantai ini menawarkan pemandangan yang indah dengan pasir putih serta birunya air laut dengan ombak yang tenang. Sehingga cocok sebagai destinasi wisata yang memesona lagi nyaman.

Namun rupanya, Pantai Pasetran Gondo Mayit menyimpan sejumlah mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi pesugihan.

"Di sana biasanya orang-orang mencari pesugihan," lanjut Ki Djagat.

Ia menjelaskan, untuk mencari pesugihan di pantai ini, ada beragam ritual yang harus dilakukan. Termasuk menyerahkan persembahan sebagai tumbal. Oleh sebab itu, ia mewanti-wanti agar masyarakat berpikir berulang kali sebelum melakukannya.

5. Makam Eyang Kudo Kardono dan Arca Joko Dolog

Di Kota Surabaya, Ki Djagat juga memasukkan dua tempat keramat ini sebagai pusat perayaan saat malam 1 Suro yang cocok jadi pilihan. Dimana lagi kalau bukan Makam Eyang Kudo Kardono di Jalan Cempaka 25, Tegalsari serta Arca Joko Dolog di Taman Apsari, Genteng.

Di kedua tempat itu, tak sedikit orang terutama mereka yang teguh memegang tradisi serta budaya Jawa, kerap menjalani ritual Suroan. Tujuannya tak lain adalah untuk meraih keberkahan dan keselamatan.

"Di situ banyak orang-orang spiritual, orang awam mencari keberkahan," tandasnya.

Ritual pada malam 1 Suro disampaikan Ki Djagat, bagusnya dikerjakan mulai pukul 00.00 WIB hingga dini hari. Atau tahun ini bertepatan dengan tanggal 6 sampai 7 Juli 2024 esok lusa. Karena pada waktu itu, energi kesakralan malam 1 Suro sedang kuat-kuatnya.

"Sabtu malam Minggu ini, puncaknya jam 12 malam. Jadi kebanyakan orang sebelum jam 12 malam itu sudah mempersiapkan alat-alat ritual," tutup dia.