Kisah Karier Jenderal Agus Subiyanto: Ditolak Jadi Satpam hingga Diangkat Panglima TNI

Jenderal Agus Subiyanto
Sumber :
  • Istimewa

Tidak berhenti di situ, Agus melanjutkan usahanya mencari kerja. Kali ini ia mengikuti tes hingga tahap terakhir di PT PGN (Perusahaan Gas Negara). Hasilnya, Agus tidak diterima.

Pada tahun 1988, Agus Subiyanto mencoba peruntungan dengan mengikuti tes masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), dan kali ini ia berhasil. Singkatnya, Agus menyelesaikan pendidikan Akabri pada 1991.

Setelah lulus, Agus mendapatkan pangkat Letnan Dua (Letda). Dia pun langsung dilibatkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1995. Dalam operasi itu, TNI berhasil melumpuhkan tokoh penting dari kelompok Fretilin.

Keberhasilan tersebut membuka jalan baginya untuk mengikuti pendidikan Parako/Kopassus, yang akhirnya mengantarkannya menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 22 Grup 2 Parako Kopassus.

Di era Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) karier Agus bak roket. Kala Jokowi menjabat Wali Kota Solo, Agus menjabat sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) Solo hingga tahun 2011. Hubungan Agus dan Jokowi sangat erat kala itu.

Kala Jokowi terpilih sebagai Presiden, dan Agus dipercaya menjabat Danrem Surya Kencana Bogor. Satu hari, Jokowi memanggil Agus ke Istana Bogor.

Di sana Jokowi meminta Agus untuk menjabat Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) menggantikan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang dipromosikan sebagai Pangdam Udayana. Tawaran tersebut dijawab “Siap!” oleh Agus.