Mitos Bambu Di Pemakaman Joko Tarub Pamekasan Madura

Ilustrasi Kisah joko Tarub
Sumber :
  • Istimewa

Pamekasan, Viva JatimMakam joko tarub terdapat di wilayah Kabupaten Pamekasan Madura memiliki mitos. Di sekitar makam joko tarub terdapat beberapa bambu yang mengelilinginya. Masyarakat mengistilahkannya dengan perreng sojjin

Dikutip dari berbagai sumber, masyarakat percaya bahwa di bambu tersebut menjadi salah satu sarana mengikat kasih. Bahkan, ini terjadi secara turun temurun sejak puluhan tahun silam. Perrèng sojjin yang diyakini bisa mengikat tali kasih itu merupakan peninggalan Ki Ageng Joko Tarub

Konon, bambu yang ditanam Joko Tarub tersebut adalah tusuk sate. Bukan seperti menanam bambu pada umumnya. Kemudian bambu itu tumbuh dan kini menaungi area pemakaman. Mereka yang datang ke makam Ki Ageng Joko Tarub banyak dari luar pulau Madura. Seperti dari Bondowoso, Probolinggo dan daerah lainnya. 

Masyarakat percaya bahwa pohon bambu di Asta Joko Tarub merupakan salah satu peninggalan orang wali, tusuk sate ditanam kemudian tumbuh pohon bambu. Itulah kenapa disebut perrèng sojjin. 

Gembok cinta ini merupakan istilah dari mitos Bambu di Asta Joko Tarub Pamekasan Madura yang dipercaya bisa mendatangkan jodoh ini kemudian familiar di kalangan  wisatawan yang bertandang.

Diketahui, di Asta Joko Tarub di Kabupaten Pamekasan Madura masih dipercaya sebagai  makam tokoh yang leluhur dinasti Mataram ini. Para takziyah biasanya  menyempatkan diri untuk mengukir nama dan pasangannya di bambu cinta tersebut.

Mereka percaya, jika mengukir nama di bambu cinta tersebut bisa mengikat kasih. Tak ayal jika ratusan bambu yang berdiri di sekitar pemakaman dipenuhi ukiran nama yang berpasangan-pasangan. Jangan jangan ada nama kamu disana. 

Asta Joko Tarub merupakan salah satu wisata religi, di Kabupaten Pamekasan, Madura yang selalu ramai dengan pengunjung.  Asta yang familiar dengan Joko Tarub ini sebenarnya adalah  asta makam Ki Ageng Joko Tarub yang terletak Desa Montok, Kabupaten Pamekasan.

Wisata religi Joko Tarub ini, terletak di Dusun Pacanan, Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Asta ini, merupakan asta yang selalu ramai peziarah, khususnya saat momentum pasca Idul Fitri. Karena letaknya terletak di sepanjang lintasan jalan raya Sumenep-Pamekasan. 

Salah satu Mitos yang berkembang di kalangan masyarakat terkait dengan Asta Joko Tarub Pamekasan Madura ini adalah adanya bambu di sebelah asta, yang terpercaya bisa mengabulkan jodoh seseorang.

Berdasarkan silsilah, Ki Ageng Joko Tarub merupakan putra dari Syekh Maulana Maghribi. Konon ia mendatangi Pulau Madura untuk menyebarkan ajaran agama Islam bersama sang ayah. 

Joko Tarub sendiri juga terkenal menikah dengan seorang bidadari Nawang Wulan. Dari kayangan dan memiliki anak bernama Nawang Sari.

Makam Ki Ageng Joko Tarub ini, berdempetan dengan Syekh Maulana Maghrib. Terdapat juga bagunan dalamnya ada 4 buah mirip batu nisan dan bertuliskan Nawang Wulan. Dewi Nawang Sasih, Raden Arjo Bondan Kejawen, dan Nawang Sari. Ada pula, kain warna-warni yang melambangkan selendang Nawang Wulan.

Di Asta ini, berkembang mitos pengabul jodoh. Sebelah Asta terdapat pohon bambu yang terkenal dengan “Perreng Soccin”.  Uniknya, bambu ini mengelilingi areal pemakaman Joko Tarub. Masyarakat percaya Asta tersebut bisa mengabulkan jodoh seseorang. Sehingga di bambu tersebut terdapat banyak tulisan pasangan nama laki-laki dan perempuan.

Jika berkunjung ke Asta ini, para peziarah akan tersambut dengan bangunan kuno berbentuk musalla yang beratap ilalang. Terpercaya, musalla ini ada dengan sendirinya. Asta Joko Tarub menjadi salah satu potensi wisata religi di Kabupaten Pamekasan. Saat momen tertentu selalu ramai dengan pengunjung.

Bambu cinta ini berada di Asta Joko Tarub Pamekasan kemudian oleh masyarakat setempat disebut perrèng sojjin. Kepercayaan mengikat kasih di perrèng sojjin itu terjadi secara turun temurun sejak puluhan tahun silam. Masyarakat mengistilahkan bambu cinta sebagaimana gembok cinta di negara China. 

Perrèng sojjin yang diyakini bisa mengikat tali kasih itu merupakan peninggalan Ki Ageng Joko Tarub. Konon, bambu yang ditanam Joko Tarub tersebut adalah tusuk sate. Bukan seperti menanam bambu pada umumnya. Kemudian bambu itu tumbuh dan kini menaungi area pemakaman.

Mereka yang datang ke makam Ki Ageng Joko Tarub banyak dari luar pulau Madura. Seperti dari Bondowoso, Probolinggo dan daerah lainnya. Masyarakat percaya bahwa pohon bambu di Asta Joko Tarub merupakan salah satu peninggalan orang wali, tusuk sate ditanam kemudian tumbuh pohon bambu. Itulah kenapa disebut perrèng sojjin. 

 

Gembok cinta ini merupakan istilah dari mitos Bambu di Asta Joko Tarub Pamekasan Madura yang dipercaya bisa mendatangkan jodoh ini kemudian familiar di kalangan  wisatawan yang bertandang.

Diketahui, di Asta Joko Tarub di Kabupaten Pamekasan Madura masih dipercaya sebagai  makam tokoh yang leluhur dinasti Mataram ini. Para takziyah biasanya  menyempatkan diri untuk mengukir nama dan pasangannya di bambu cinta tersebut.

Mereka percaya, jika mengukir nama di bambu cinta tersebut bisa mengikat kasih. Tak ayal jika ratusan bambu yang berdiri di sekitar pemakaman dipenuhi ukiran nama yang berpasangan-pasangan. Jangan jangan ada nama kamu disana. 

Asta Joko Tarub merupakan salah satu wisata religi, di Kabupaten Pamekasan, Madura yang selalu ramai dengan pengunjung.  Asta yang familiar dengan Joko Tarub ini sebenarnya adalah  asta makam Ki Ageng Joko Tarub yang terletak Desa Montok, Kabupaten Pamekasan.

Wisata religi Joko Tarub ini, terletak di Dusun Pacanan, Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Asta ini, merupakan asta yang selalu ramai peziarah, khususnya saat momentum pasca Idul Fitri. Karena letaknya terletak di sepanjang lintasan jalan raya Sumenep-Pamekasan. 

Salah satu Mitos yang berkembang di kalangan masyarakat terkait dengan Asta Joko Tarub Pamekasan Madura ini adalah adanya bambu di sebelah asta, yang terpercaya bisa mengabulkan jodoh seseorang.

Berdasarkan silsilah, Ki Ageng Joko Tarub merupakan putra dari Syekh Maulana Maghribi. Konon ia mendatangi Pulau Madura untuk menyebarkan ajaran agama Islam bersama sang ayah. 

Joko Tarub sendiri juga terkenal menikah dengan seorang bidadari Nawang Wulan. Dari kayangan dan memiliki anak bernama Nawang Sari.

Makam Ki Ageng Joko Tarub ini, berdempetan dengan Syekh Maulana Maghrib. Terdapat juga bagunan dalamnya ada 4 buah mirip batu nisan dan bertuliskan Nawang Wulan. Dewi Nawang Sasih, Raden Arjo Bondan Kejawen, dan Nawang Sari. Ada pula, kain warna-warni yang melambangkan selendang Nawang Wulan.

Di Asta ini, berkembang mitos pengabul jodoh. Sebelah Asta terdapat pohon bambu yang terkenal dengan “Perreng Soccin”.  Uniknya, bambu ini mengelilingi areal pemakaman Joko Tarub. Masyarakat percaya Asta tersebut bisa mengabulkan jodoh seseorang. Sehingga di bambu tersebut terdapat banyak tulisan pasangan nama laki-laki dan perempuan.

Jika berkunjung ke Asta ini, para peziarah akan tersambut dengan bangunan kuno berbentuk musalla yang beratap ilalang. Terpercaya, musalla ini ada dengan sendirinya. Asta Joko Tarub menjadi salah satu potensi wisata religi di Kabupaten Pamekasan. Saat momen tertentu selalu ramai dengan pengunjung.