Menikmati Kopi dari Sisi Lain, Aditya Pelukis Cethe Pernah Pameran di Amerika
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Tulungagung, VIVA Jatim – Tampak dari kejauhan, lukisan terpampang seperti pada umumnya berwarna cokelat. Siapa sangka lukisan tersebut berasal dari cethe kopi atau ampas kopi hitam sebagai bahan pengganti cat.
Adalah Adhitya Kreshna yang mempunyai inisiatif melukis menggunakan cethe kopi lantaran ia mencoba menikmati kopi dari sisi lain. Cethe kopi dinilai lebih mudah dibandingkan cat untuk melukis. Ia pernah pameran di Amerika beberapa kali bersama seniman di 2017 dan 2022 silam.
Adit mulai menggambar sejak 2015, sebelum menggunakan cethe kopi, ia pernah menggunakan cat hingga menggunakan media digital. Akan tetapi, ia mencoba hal yang baru dan mendobrak kebiasaan.
Kopi yang hanya dinikmati sebagai minuman saat bersantai, Adit mencoba menikmati kopi dari sisi seni melukis. Terlebih di Tulungagung sudah mengakar kuat budaya ngopi, terbukti banyak kedai-kedai, warung kopi legendaris salah satunya ada yang sejak 1978.
Sehingga, yang ia bisa menggambarkan sisi budaya Tulungagung lebih mudah. Ia juga seakan menabrak kebiasaan. Dimana kopi banyak dikenal sebagai minuman yang nikmat. Namun bagi Aditya, kopi adalah sarana mengekspresikan seninya.
"Seperti ini tetapi saya tiba-tiba mengcounter. Itu cara menikmati kopi dari sisi lain, jadi menabrak kebiasaan," ungkapnya kepada Viva Jatim, Sabtu, 22 Juli 2023.
Disinggung kemungkinan rusak menggunakan ampas kopi, Adit mengaku lukisannya dari 2015 itu sampai sekarang masih biasa bagus. Saat 2017 dan 2022 pameran di Amerika dan terjual, kualitasnya masih seperti yang awal.
"Baik di tempat terang maupun di tempat lain, iklim apapun, lukisan pasti bisa bertahan. Jika ada masalah sedikit, tapi kalau jamur dicuci bisa selesai," ulasnya.
Kopi yang dipilih pria 45 tahun ini tidak hanya satu jenis sebagai media untuk melukis. Yang menjadi pembeda, terletak pada warna kopi masing-masing daerah.
Jika di Tulungagung terkenal Kopi Ijo, sehingga warna yang dihasilkan hitam kehijau-hijauan.
Lain Kopi Ijo, lain lagi Kopi Robusta Wilis yang memiliki karekteristik warna kemerah-merahan. Sehingga dalam goresan-goresan lukisan muncul warna agak kemerah-merahan.
"Ada lagi Kopi Papua, ada kekuning-kuningan jika dibuat melukis. Jadi masing-masing daerah punya kopi yang warnanya berbeda-beda," paparnya.
Pria yang berdomisili di Plosokandang Tulungagung mengaku juga sudah sering melukis tokoh-tokoh nasional. Mulai melukis Presiden Joko Widodo, Menteri Sosial Tri Risma Harini, Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Lalu, Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, serta hampir seluruh jajaran Bank Indonesia hampir pernah ia buat sebagai lukisan karena pesanan.
Terbaru, ia melukis Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birorasi (MenpanRB), Abdullah Azwar Anas sebagai bingkisan peresmian Mal Pelayanan Publik di Tulungagung beberapa waktu yang lalu.
Adit hanya membutuhkan waktu 3 hari untuk merampungkan gambar tersebut. Gambar Azwar Anas disandingkan dibawah Pancasila, sebab amanah yang Azwar Anas melambangkan yang mengurusi aparatur sipil negara (ASN).
"Yang saya lihat Pak Menteri Menpan RB mengurusi tentang ASN, berarti logikanya kalau ASN itu logonya disitu ada Garuda Pancasila," tandasnya.