Cerita Menarik Asal-usul Singkatan MD di Belakang Nama Mahfud Cawapresnya Ganjar
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – PDIP resmi memilih Mahfud MD sebagai bakal cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Begitu diumumkan, masyarakat, termasuk netizen, pun mencari tahu latar belakang kehidupan Menkopolhukam tersebut, sejak kecil hingga sekarang. Termasuk soal singkatan MD yang tertulis di belakang nama Mahfud.
Mahfud MD dilahirkan di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada hari Senin, 13 Mei 1957, dari rahim Siti Khadijah, istri dari Mahmodin. Saat itu, Mahmodin dan istrinya tengah berdinas sebagai pegawai negeri di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Begitu lahir, bayi itu diberi nama Mohammad Mahfud.
Merujuk pada buku Biografi Mahfud MD; Terus Mengalir karya Rita Triana Budiarti yang dibaca VIVA Jatim pada Rabu, 18 Oktober 2023, singkatan MD pada nama Mahfud bermula ketika mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sekolah di Pendidikan Guru Agama (PGA) di Kabupaten Pamekasan pada tahun 1970-an.
Di kelas, nama Mahfud ternyata tidak hanya seorang saja. Ada tiga. Sehingga setiap kali guru mengabsen, tiga murid bernama Mahfud mengacung bersamaan. Karena membuat bingung, guru kemudian menawarkan solusi agar ketiga murid bernama Mahfud itu menambahkan huruf abjad di belakangnya: Mahfud A, Mahfud B, dan Mahfud C.
Mahfud yang sekarang jadi cawapresnya Ganjar saat itu mendapatkan jatah nama Mahfud B. Seminggu kemudian, guru tersebut merasa kurang sreg dengan nama-nama yang diterai dengan huruf abjad di belakang. “Seperti nomor-nomor becak,” kata sang guru dikutip dari buku tersebut.
Maka solusi lain ditawarkan. Sang guru meminta tiga murid bernama Mahfud menabalkan nama belakang dengan nama ayah mereka. Jadilah Mahfud Musyaffa, Mahfud Mahmodin, dan Mahfud Hasan Basri. Mahfud yang sekarang jadi Menkopolhukam saat itu adalah Mahfud Mahmodin.
Masalahnya, Mahfud Mahmodin kurang senang dengan nama itu karena kurang bagus. Kurang keren. Mahfud lalu menyampaikan usul kepada gurunya. “Bagaimana kalau nama Mahmodin disingkat MD saja?.”
Sang guru mengiyakan usulan tersebut. “Mulai sekarang namamu jadi Mahfud MD.”
Sejak itu guru dan teman-teman di kelas mengenal Mahfud dengan Mahfud MD. Hingga guru dan pihak sekolah lupa bahwa nama asli Mahfud MD adalah Mohammad Mahfud. Hingga ketika tamat SD, nama Mahfud MD terlanjur tertera di ijazah, padahal tidak sama dengan catatan lahirnya.
Gara-gara itu pula pihak sekolah kemudian memanggil orang tua Mahfud MD dan diminta melapor, serta meminta surat keterangan atau ketetapan dari Camat Waru bahwa nama Mohammad Mahfud yang tercantum dalam ijazah adalah Mohammad Mahfud MD.
Setelah PGA, Mahfud MD lolos seleksi melanjutkan studi di PHIN Yogyakarta. Putra keempat dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah itu lalu melanjutkan studi di UII dan UGM. Sembari menempuh pendidikan S2 dan S3 di UGM, Mahfud meniti karir sebagai akademisi di UII Yogyakarta.
Ia lalu hijrah ke Jakarta setelah diangkat menjadi staf ahli Menteri Negara Urusan HAM pada tahun 2000, ketika Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden RI. Selanjutnya Mahfud diangkat Gus Dur menjadi Menteri Pertahanan.
Sejak itu karir Mahfud MD terus melejit dan kini ia dipilih PDIP dan koalisinya untuk menjadi bakal cawapres, mendampingi bakal capres Ganjar Pranowo.