Lestarikan Karawitan, Legislator PDIP Apresiasi Kelompok Margahayu

Kelompok Kesenian Margahayu Kelurahan Medokan Semampir
Sumber :
  • Andrian/Viva Jatim

Lebih lanjut, Tugimin menceritakan, Margahayu berlatih seminggu sekali di Balai RW 02 atas izin ketua RW setempat. "Awalnya anggota tidak bisa memainkan gamelan. Mulai nol semua. Kami mendatangkan pelatih," imbuhnya.

Menurut Tugimin seluruh kegiatan Margahayu dibiayai secara swadaya. Setiap latihan mereka menarik iuran per anggota Rp 25 ribu. 

“Tiap pertemuan seminggu sekali kita bayar pelatih Rp 250 ribu. Sehingga kalau sebulan sebesar Rp 1 juta. Sedangkan perangkat gamelan disediakan oleh pelatih," jelasnya.

Tugimin menambahkan, meski baru terbentuk, kelompoknya sudah beberapa kali tampil di berbagai acara. Seperti di gereja, dan kegiatan di Muhammadiyah Sutorejo. “Dan nanti mau tampil juga di acara sedekah bumi di desa kami," ucapnya.

Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, Eri Cahyadi Baca Puisi Bhineka Tunggal Ika

Tugimin mengaku prihatin, terhadap nasib kesenian tradisional yang saat ini tidak lagi populer di masyarakat. 

"Khususnya untuk anak-anak muda. Padahal kita sudah mengenalkan dengan setiap kali kami latihan di balai RW, tapi mereka masih enggan untuk ikut," terangnya.