Mau Berinvestasi? Ini yang Perlu Diperhatikan
- Rahmat Fajar
Surabaya, VIVA Jatim-Investasi adalah salah satu cara menjaga keuangan tetap aman di masa depan. Pasalnya, kegiatan menanam modal tersebut diharapkan bisa mendatangkan keuntungan. Namun sebelum berinvestasi, apa yang harus diperhatikan agar tidak berakhir buntung tetapi untung.
Tax & Financial Consultant sekaligus CEO Karunia Consultant, Dwie Ratna Winarsih mengatakan perlu juga kehati-hatian dalam memilih tempat berinvestasi. Sebab, tak sedikit orang mengalami kegagalan dalam berinvestasi.
"Jangan berinvestasi di sesuatu yang tidak paham," ujar Dwie Ratna dalam diskusi Coffee Break Deflasi, Menabung atau Investasi?, di Surabaya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan yang terjadi selama ini banyak orang berinvestasi lebih mengandalkan spekulasi. Mereka tidak memahami bagaimana prospek tempat yang akan dijadikan tujuan investasi.
Menurut Dwie Ratna, modal utama investasi adalah diversifikasi. Ia menjelaskan diversifikasi yaitu menempatkan dana ke beberapa instrumen investasi. Harapannya agar dapat mengurangi risiko.
Kendati demikian, Dwie Ratna menegaskan bahwa investasi pasti mempunyai risiko. Hanya saja jika modal utama yakni diversifiaksi dilakukan maka potensi terhadap risiko dapat ditekan.
Lebih lanjut, Dwie Ratna mengatakan sebelum berinvestasi harus berhitung secara matang tentang keuangan yang sedang dipegang. Sebab, investasi dilakukan secara terencana. Setelah itu, baru memilih secara matang uang tersebut akan diinvestasikan arah mana.
Dan Dwie Ratna juga mengingatkan dalam berinvestasi tidak boleh mengganggu pengeluaran kebutuhan pokok sehari-hari. Oleh karena itu, ia menegaskan seseorang harus berinvestasi sesuai dengan kemampuannya.
Ia menambahkan dalam perencanaan keuangan baik itu investasi maupun manabung kedisiplinan harus ditekankan. Ia mencontohkan jika seseorang menargetkan berinvestasi ke instrumen tertentu dengan modal besar namun uang yang dimilikinya masih kecil maka, harus disiplin menabung agar bisa mencapai target investasi terhadap instrumen yang dituju.
"Investasi tidak pernah menggantikan aktif income," kata Dwie Ratna.
Hal tersebut seringkali ditemukan Dwie Ratna di lapangan. Ketika pendapatan dari investasi berhasil,banyak orang meninggalkan aktif incomenya yang sebelumnya dijalankan. Menurut Dwie Ratna sikap tersebut harus dihindari jika ingin bergerak di dunia investasi.