Dapat Sertifikat RSPO, LNK Berkomitmen Jaga Keberlanjutan
- Istimewa
Mojokerto, VIVA Jatim-Salah satu pemain utama dalam industri krimer di Indonesia, PT Lautan Natural Krimerindo (LNK) sukses meraih sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Keberhasilan ini menegaskan komitmen LNK terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.
CEO PT LNK, Hendrik Gunawan mengatakan sertifikat RSPO tersebut sangat penting dalam jalannya operasional bisnis. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
“Kami percaya bahwa sertifikasi RSPO merupakan langkah krusial dalam upaya kami mendukung Sustainable Development Goals (SDG),” ujar Hendrik, Kamis, 31 Oktober 2024.
Hendrik mengatakan LNK tak hanya fokus pada kepentingan usaha, melainkan juga berkomitmen menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, terutama bagi kesejahteraan petani kelapa sawit. Dalam rantai pasok industri minyak kelapa sawit, katanya, LNK berada pada sektor hilir sebagai produsen produk olahan.
Dengan sertifikasi RSPO yang diraih LNK yakni RSPO Supply Chain, Hendrik memastikan bahwa minyak kelapa sawit yang digunakan dalam produksi berasal dari perkebunan yang berkelanjutan.
“Di industri kami untuk memproduksi produk-produk seperti krimer nabati, foaming creamer, dan bubuk premiks kami menggunakan minyak nabati, salah satunya minyak kelapa sawit. Dengan sertifikat RSPO ini, kami memastikan bahwa produk-produk yang kami produksi dapat memenuhi standar keberlanjutan," katanya.
Menurut data RSPO (2022), Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama produsen kelapa sawit berkelanjutan di dunia, yakni sebanyak 60,6 persen. Melalui sertifikasi RSPO, LNK ingin turut mengambil peran dalam menciptakan industri makanan dan minuman yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, LNK juga optimis dapat memperluas pasar ekspor ke negara-negara yang memerlukan produk bersertifikat RSPO, sekaligus terus meningkatkan standar kualitas produk.
“Ini adalah bukti dedikasi kami dalam membangun masa depan industri yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tutup Hendrik.