Dinilai Mampu Tingkatkan Status Gizi Anak, Frisian Flag Dukung Program MBG
- Istimewa
Prof Fika menjelaskan susu mengandung kalsium dan vitamin D yang sangat baik diberikan kepada anak setelah masa ASI eksklusif, balita, usia sekolah dan dewasa, bahkan hingga usia lanjut. Dari survei yang dilakukan, ia mendapatkan data bahwa balita yang kurang mengonsumsi susu berdampak pada stunting, pelambatan pertumbuhan, malnutrisi, hingga overweight di masyarakat kota.
“Makanan harus diberikan seimbang, tidak boleh berlebih atau kurang. Anak-anak membutuhkan protein berkualitas, karena dalam masih dalam masa pertumbuhan. Kebutuhan ini berbeda dari orang dewasa,” jelas Prof. Fika.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Jawa Timur, Cicik Swi Antika mengatakan program MBG bukan semata-mata untuk meningkatkan gizi. Menurutnya, MBG memiliki makna holistik yang memiliki irisan kuat dengan kesejahteraan masyarakat.
Ia menjelaskan ada sepuluh keunggulan program MBG. Di antaranya mendukung ketahanan pangan, membangun sustainable ecosystem dan memberikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas.
"Menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan membuka peluang investasi untuk hilirisasi. Jadi tidak semata-mata memberi makan bergizi,” Cicik menegaskan.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Luftil Hakim menambahkan kesuksekan program MBG sangat ditentukan oleh perencanaan matang, pelaksanaan fleksibel, dan pendanaan tepat sasaran. MBG, katanya adalah program positif dan sangat penting untuk diberikan.
"Tinggal evaluasi penyaluran logistiknya, distribusinya, hingga operasionalnya yang perlu kita benahi dan terus sempurnakan” kata Pak Item, sapaan akrabnya.