Inspiratif, Mahasiswa KKN Ajari Siswa Kreasi Motif Batik Ramah Lingkungan
- Abdul Warits/Viva Jatim
Kediri, VIVA Jatim – Salah satu program unggulan pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif adalah menggelar Pelatihan Ecoprint. Kumpulan mahasiswa dari dua kampus ini, yakni UIN Sunan Kalijaga dan IAIN Kediri tengah melakoni tugas akhir kuliah di Desa Batuaji, Ringinrejjo, Kediri.
Melibatkan siswa dan siswi di berbagai lembaga pendidikan, Mahasiswa KKN kolaboratif tersebut menggelar Pelatihan Ecoprint, Kamis, 20 Juli 2023. Hal itu dilakukan guna mengenalkan karya seni ramah lingkungan kepada para pelajar.
Diketahui, Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang memanfaatkan bahan-bahan alami seperti zat warna daun atau bunga yang diaplikasikan pada kain, kulit ataupun kertas untuk menghasilkan motif unik dan autentik.
Ecoprint juga dikategorikan sebagai jenis batik yang sangat ramah lingkungan, karena menggunakan bahan-bahan alami, sederhana tanpa campuran bahan kimia.
Ada dua metode yang bisa digunakan dalam proses pembuatan ecoprint, yaitu teknik iron blanket (menumpuk dengan kain yang sudah diwarnai) dan puonding (memukul dengan palu), Namun dalam pelatihan kali ini, Waqidatul selaku koordinator (CO) sekaligus narasumber memilih menggunakan teknik pounding, yaitu menggunakan ulekan kayu yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar.
“Sebenarnya ada dua cara dalam proses pembuatan ecoprint, tapi karena sasarannya anak-anak, maka saya ambil teknik pounding (memukul) yang lebih mudah dan praktis” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Kamis, 20 Juli 2023.
Selanjutnya, Waqidatul juga menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dari proses persiapan hingga menjadi hasil yang sempurna. Menurutnya, ada empat tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan ecoprint. Pertama, persiapkan tas totebag (media utama yang akan digunakan), ulekan kayu, tawas, dan daun yang akan digunakan.
Kedua, rendam tas ke dalam tawas guna mengunci zat warna daun yang akan diaplikasikan. Ketiga, keringkan tas dan aplikasikan daun yang sudah dipilih di atas tas totebag, kemudian tutup menggunakan plastik. Terakhir, gambar tas totebag sesuai kreativitas masing-masing.
Sementara itu, Ketua umum KKN kolaborasi, Mohammad Alfathoni menyatakan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan dan inovasi baru bagi para siswa untuk lebih kreatif ke depannya.
“Harapan terbesar kami, setelah pelatihan ini, siswa-siswi lebih peka dalam memanfaatkan bahan-bahan sederhana menjadi produk yang memiliki daya tawar lebih” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Madrasah MI Baiturrahman, Ustadz Imron Wahyudi, M.Pd., beliau berharap pelatihan serupa bisa terlaksana kembali di lembaganya.
“Dari pelatihan ecoprint ini, semoga bisa menjadi pemantik untuk melaksanakan kegiatan pelatihan-pelatihan lainnya,” pungkasnya.