Blusukan, Pj Gubernur Jatim Pastikan Stok Pangan Aman dan Harga Terkendali

Pj Gubernur Jatim blusukan di Pasar Surabaya dan Sidoarjo
Sumber :
  • Nur Faisal/ Viva Jatim

Hal serupa juga ia temukan di pasar Larangan Sidoarjo. Rerata kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional ini berada di kisaran Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. 

Harga bawang putih misalnya mengalami kenaikan dari Rp 36 ribu per kilo menjadi Rp 40 ribu per kilo. Berikutnya untuk cabe rawit mengalami kenaikan dari Rp 75 ribu per kilo menjadi Rp 85 ribu per kilo. Sementara untuk harga bawang putih tidak mengalami kenaikan yakni dijual dengan harga Rp 33 ribu per kilo. 

"Khusus Cabe rawit musim hujan ada persoalan memanage stok agar bisa digunakan dan tahan lama. Ini yang sedang kita upayakan untuk mengatur semua," katanya. 

Meski beberapa bahan pokok mengalami kenaikan, Pj Gubernur Adhy memastikan harga tersebut adalah yang terendah di pulau Jawa. 

"Kalau kita mau bandingkan, harga kita adalah yang paling terendah se-pulau Jawa. Tentu ini kita apresiasi kerja keras semua kepala daerah yang selalu melakukan operasi pasar seperti ini," terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kenaikan harga beras dipicu oleh menurunnya produksi beras pada bulan Januari sebesar 185.871 ton dan perkiraan produksi bulan Februari sebesar 389.472 ton. Hal ini mengakibatkan Harga Gabah Kering panen di tingkat petani sebesar Rp. 7.410/Kg yang lebih tinggi 48,2% dibandingkan harga acuan yang ditetapkan pemerintah yang sebesar Rp. 5.000/Kg. 

"Kondisi tersebut mengakibatkan kenaikan harga beras di tingkat konsumen. Akhirnya Seluruh pedagang  menaikkan harga sesuai dengan harga beras yang dibeli dari distributor maupun agen. Ini yang akan kita cari bersama untuk mengatur strategi dan memberikan intervensi kepada distributor maupun agen," jelasnya.