Pengungsi Bertambah, BPBD Jatim Kirim Bantuan hingga Tim Psikososial ke Bawean
- Nur Faishal/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Jumlah pengungsi korban gempa di Bawean, Kabupaten Gresik terus bertambah akibat gempa susulan yang hingga kini masih terjadi. Menyikapi hal itu, BPBD Jatim mengirimkan bantuan ribuan terpal hingga menerjunkan Tim Psikososial.
Apel pemberangkatan bantuan dan relawan Tim Psikososial itu diawali di Kantor BPBD Jatim dan dilanjut di atas KRI Teluk Banten-516, Dermaga Mirah Tanjung Perak, Surabaya, Jumat pagi, 29 Maret 2024.
Sedikitnya, 3500 pcs terpal, 40 unit tenda keluarga dan 100 dus air mineral telah diberangkatkan guna merespons kebutuhan pengungsi yang terus bertambah.
Berdasar data Pusdalops BPBD Jatim hingga Jumat kemarin, pukul 12.00 WIB, jumlah keseluruhan pengungsi yang ada di Pulau Bawean telah bertambah menjadi sebanyak 34.149 jiwa dari jumlah sebelumnya yang sebanyak 34.049 jiwa.
Jumlah itu meliputi, pengungsi anak-anak sebanyak 10.485 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa dan kelompok lansia sebanyak 5.065 jiwa.
Sementara, sampai dengan waktu yang sama, gempa susulan yang terjadi hingga hari ke-8 ini, telah mencapai sebanyak 366 kali.
"Sepanjang kami tinggal di Bawean, baru kali ini, kami diguncang gempa bumi seperti ini. Tentu saja, semua panik dan khawatir. Apalagi sampai saat ini juga masih terjadi gempa susulan. Karena itu, warga lebih memilih tidur di luar rumah," ujar Nurul Yaqin, warga Dusun Keramat Baru, Desa Gelam, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan, selain Tim psikososial yang berasal dari berbagai relawan, BPBD Jatim juga menerjunkan Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang akan melakukan assessment terhadap jumlah kerusakan fasilitas umum di Kecamatan Sangkapura dan Tambak, di Pulau Bawean.
Sementara, berdasar update data Pusdalops BPBD Jatim, total dampak kerusakan akibat gempa yang tersebar di tujuh kabupaten adalah sebagai berikut, rumah rusak ringan sebanyak 3.940 unit, rumah rusak sedang 1.618 unit, rumah rusak berat 943 unit, tempat ibadah rusak 200 Unit, Sekolah rusak 104 unit, rumah sakit 6 unit, Ponpes 8 unit, Gedung kantor rusak 29 unit, Kandang ternak 1 unit dan sepeda motor 3 unit.