Aksi Polisi Bantu Dorong Bajaj Pemudik Asal Jakarta yang Mogok di Mojokerto
- M. Lutfi Hermansyah/ Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim - Aksi kemanusiaan ditunjukkan porsonel Polsek Trowulan dan Satlantas Polres Mojokerto. Mereka membantu Bajaj pemudik asal Jakarta yang mogok.
Ini setelah petugas mendapati laporan dari masyarakat jika ada satu keluarga asal Jakarta Pusat memerlukan bantuan karena Bajajnya mogok di depan ruko, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Bahkan, mereka Royadi (40) berserta istri, dua anak perempuan dan satu cucu laki-lakinya sempat bermalam di depan ruko tersebut gara-gara mesin Bajaj mengalami kerusakan.
Pantauan di lokasi, tiga personel Polsek Trowulan tiba di lokasi sekitar pukul 15.13 WIB. Mereka langsung mengajak Royadi mencari bengkel terdekat dengan membawa mesin Bajaj yang rusak. Yaitu, blok kop, seher, dan bos klep.
Tak berselang lama, 4 personel Satlantas Polres Mojokerto dengan dipimpin Kanit Turjawali Ipda Rikad Galang juga mendatangi lokasi. Disana, mereka memberikan makanan dan minum kepada satu keluarga tersebut sembari menunggu mesin diperbaiki.
Karena tak tega menunggu terlalu lama, akhirnya petugas membawa mereka ke Pos Polisi Jampirogo untuk istirahat. Uniknya, Bajaj yang mogok itu juga dievakuasi dengan cara disetut atau didorong pakai satu kaki sembari naik motor.
Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto mengatakan, mendapat informasi kendaraan pemudik asal Jakarta mogok dari media sosial. Pihaknya langsung memerintahkan jajaranya untuk segara memberikan bantuan.
“Untuk pemudik yang mengalami mogok kendaraannya sudah mendapat bantuan dari Pos Pam Polsek terdekat dan juga sudah kita terjunkan teman-teman dari Satlantas untuk membantu,” katanya kepada VIVA Jatim, Jumat, 12 April 2024.
Ia menjelaskan, Bajaj milik Royadi itu mengalami mogok lantaran ada kerusakan pada mesinnya. Saat ini, anggotanya berusaha untuk memperbaikinya di Bengkel.
“Kendaraan mengalami kerusakan mesin, sekarang sedang dilakukan perbaikan dibengkel diantar oleh personel Polres mojokerto. Semoga segara selesai perbaikannya dan bisa kembali melakukan perjalanannya,” terang Irham.
Sebelumnya diberitakan, Royadi dan keluarganya sedang dalam perjalanan kembali ke Jakarta usai mudik ke Banyuwangi menaiki Bajaj. Saat melintas di Jalan Raya Trowulan, tepatnya di depan komplek makam Cina, Bajaj tiba-tiba mogok pada Kamis, 11 April 2024 sore.
Blok Kop dan seher mesin Bajajnya hancur. Kondisi ini memaksa mereka menepi dan mencari bengkel. Apesnya, tak ada satu pun bengkel yang buka kala itu.
Hingga larut malam, Royadi tidak tahu hurus mencari bantuan kemana. Ia dan kelurganya memutuskan tidur di pelataran ruko sampai keesokan harinya.
Dalam perjalanan mudik ini ia hanya berbekal uang Rp 1,5 juta. Uang tersebut untuk keperluan bensin dan makan selama perjalanan. Kini, tersisa Rp 500 ribu. Itu pun tak cukup untuk membeli sparepart baru. Oleh karena itu, mereka hanya bisa pasrah menunggu bantuan datang.