Gerindra Berharap Usai Putusan MK Kondisi Ekonomi Bangsa Membaik

Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Sidang pembacaan putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) telah usai. Partai Gerindra berharap, paska sidang tersebut ekonomi bangsa kembali membaik.

Harapan itu disampaikan Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono di sela kegiatannya di Kota Surabaya.

Ia menilai, putusan MK menolak permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, turut menurunkan suhu perpolitikan tanah air yang belakangan ini memanas.

"Dan ini cukup bagus, kemarin juga sudah ada tanggapan dari Mas Anies dan Mas Ganjar bahwa bisa menerima dan betul-betul memberikan ucapan selamat dan lain-lain," ujar Bambang Haryo, Selasa, 23 April 2024.

Dengan kondusifnya perpolitikan tanah air, politisi yang akrab disapa BHS ini menginginkan agar berdampak pada keadaan ekonomi makro tanah air.

"Terutama nilai [tukar] dolar [Amerika Serikat] ini yang meningkat tajam gara-gara situasi politik yang gak jelas. Ini besar sekali pengaruhnya terhadap nilai dolar [terhadap rupiah]," lanjutnya.

Ia menyampaikan, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Calon Presiden 2024 terpilih, Prabowo Subianto, selama ini telah berupaya meredam gejolak politik selama berlangsungnya sidang MK terkait sengketa hasil Pilpres 2024.

Sikap itu menurutnya, bentuk kenegarawanan yang patut ditiru oleh para tokoh di tanah air demi perbaikan ekonomi bangsa.

"Karena kenegarawanan Pak Prabowo membawa situasi politik semakin membaik dan insha Allah situasi ekonomi semakin membaik," pungkasnya.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin, 22 April 2024 kemarin pagi, terpantau naik 45 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.215 per dolar AS bila dibandungkan penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.260 per dolar AS.

Situasi ini pun memberikan dampak yang signifikan pada kondisi ekonomi makro bangsa, dimana harga barang impor untuk memenuhi kebutuhan nasional melambung tinggi.