70 Ton Bumbu Indonesia Diangkut ke Tanah Suci untuk Penuhi Selera Jemaah Haji
- A. Thoriq/ Viva Jatim
Arab Saudi, VIVA Jatim – Sebanyak 70 ton bumbu Indonesia telah didatangkan dari Indonesia ke Arab Saudi untuk memenuhi selera calon jemaah haji (CJH) Indonesia selama melaksanakan ibadah suci di Tanah Suci. Jumlah itu masih jauh dari total kebutuhan CJH, yakni 200 ton bumbu Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut saat meninjau dapur pelayanan CJH di Makkah, Arab Saudi, pada Selasa kemarin. “Ada 70 ton lebih dari total kebutuhan lebih dari 200 ton bumbu. Kita libatkan UMKM,” katanya dikutip VIVA Jatim pada Rabu, 8 Mei 2024.
Gus Yaqut, begitu dia akrab disapa, menerangkan, jumlah bumbu Indonesia yang diangkut ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu, yakni 15 ton. “Semoga tahun depan bisa dipenuhi sepenuhnya bumbu dari Indonesia sehingga cita rasa tidak jauh berbeda,” tandasnya.
Ada delapan jenis bumbu Indonesia yang diangkut ke Tanah Suci dari Tanah Air. Yakni rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning. Semuanya akan diolah oleh tukang masak profesional dari beberapa daerah untuk memenuhi cita rasa CJH yang rindu makanan Indonesia selama di Tanah Suci.
Gus Yaqut mengatakan, pada musim haji tahun ini panitia menyiapkan 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah. Puluhan dapur ini akan menyediakan katering untuk kebutuhan CJH. Salah satu dapur yang dikunjungi ialah Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah yang melayani konsumsi 4.065 orang per hari.
Selain itu, Gus Yaqut juga dijadwalkan akan meninjau kesiapan katering di hotel atau penginapan yang akan ditempati jemaah haji Indonesia. Mantan Ketua Umum PP GP Ansor itu ingin memastikan makanan dan minuman untuk CJH di hotel-hotel tersedia dengan baik, nyaman, dan aman.
Selain katering, selama kunjungan di Arab Saudi Gus Yaqut juga meninjau hotel tempat CJH menginap dan bus yang akan mengantarkan jemaah selama berhaji. Ada tiga hotel yang ditinjau oleh Gus Yaqut, yakni Hotel Romance Elit yang berkapasitas 1.700 orang, Castle Ajyad Hotel (1.900) di Rei Bakhsy, dan Hotel Wihdah (5.000) di Jarwal.
Setelah itu, Menag mengecek kesiapan bus antar kota dan bus salawat di Terminal Syib Amir, Makkah. “Saya sudah lihat hotel serta bus jemaah, baik salawat maupun antar kota. "Saya lihat secara umum semua baik. Ada kemajuan yang lebih baik. Mudah-mudahan pada waktunya nanti benar-benar siap memberikan layanan terbaik," " terang Gus Yaqut.
Selain hotel, Gus Yaqut juga meninjau bus yang akan melayani CJH Indonesia di Terminal Syib Amir. Di sini, ada bus ramah lansia dan disabilitas. Pihak perusahaan menyiapkan layanan khusus tersebut di Bus Salawat.
Bus Salawat ada 20 unit yang disiapkan untuk CJH Indonesia. Untuk memudahkan jemaah naik, deck bus ini bisa diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi deck yang bisa dilewati kursi roda. “Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Ini kemajuan dari pelayanan," ujar Menag.
Untuk bus disabilitas dan lansia, ada 18 kursi yang tersedia. Pada bagian tengah bus, ada ruang untuk meletakkan kursi roda jemaah haji. Setiap bus dilengkapi dengan pendingin udara, pemecah kaca, P3K, Apar, GPS, ban cadangan, tombol pintu darurat, dan lainnya.
Bus Salawat akan melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam. Ada 22 rute yang disiapkan untuk antar jemput jemaah yang tinggal di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy.