Penampakan Pasar Kesamben Blitar yang Terbakar
- Damkar Blitar for Viva Jatim
Jatim – Kebakaran besar di Pasar Kesamben Kabupaten Blitar menyisakan duka yang mendalam. Pasar yang semula penuh dengan pedagang yang berjejer dan dipenuhi pengunjung, kini rata dengan tanah akibat keganasan si jago merah. Barang-barang dagangan milik warga pun juga tak tersisa.
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Blitar terkendala jarak tempuh, dan warga sempat padamkan api dengan alat seadanya. Kondisi tersebut membuat penanganan tidak terlalu maksimal. Hingga api terus menyebar hingga akhirnya berhasil dipadamkan setelah Damkar tiba di lokasi.
"Kendala kita jarak tempuh, Mako ada di kota dengan kejadian di Kecamatan Kesamben, serta kendalanya itu sama unit kita terbatas," ungkap Kepala UPT Damkar Kabupaten Blitar, Andi Putra Sagita saat dikonfirmasi, Senin 28 November 2022.
Seorang saksi bernama Agung mengaku bahwa kejadian tersebut terjadi tepat saat ia bertugas jaga malam. Sekitar pukul 19.30 WIB api sudah membakar 2 kios milik Juhanda dan Istiamah. Posisinya tepat berada di bagian tengah pasar dengan bersebalahan.
Mengetahui hal itu, saksi mengambil apar yang berada di mushola pasar untuk disemprotkan ke kitik api. Namun, tindakan saksi tidak berhasil memadamkan api. Lalu saksi membuka kunci gerbang pasar agar warga bisa membantu memadamkan kobaran api tersbut, namun tidak berhasil juga api dipadamkan.
Sementara, keterangan saksi lain, Juanda saat jualan kopi di selatan jalan pasar mengetahui titik api sudah menyala di bagian tengah Pasar Induk Kesamben. Saksi berlari menuju titik api di dalam pasar untuk memadamkan api sambil mencari api, tetapi sudah kehabisan dan kembali titik api
"Api ternyata sudah menjalar di beberapa lapak dan bersama warga mencoba memadamkan meski tidak berhasil dipadamkan," tandasnya.
Kerugian Ditaksir Rp 20-25 miliar.
Terpisah, Bupati Blitar Rini Syarifah mengungkapkan, kerugian akibat kebakaran Pasar Kesamben, Kabupaten Blitar, ditaksir mencapai Rp25 miliar. Pasalnya 95 persen lapak dan barang milik pedagang hangus dilahap api.
Pemerintah Kabupaten Blitar juga segera membersihkan puing-puing sisa kebakaran. Lalu, mengupayakan agar korban kebakaran segera mendapatkan bantuan. Termasuk dalam jangka panjang akan membangun kembali permanen.
"Kerugian atas kejadian ini diprakirakan Rp 20-25 miliar. Sebab ada lapak permanen, lapak los dan lapak swadaya yang hancur terbakar," ujar Rini Syarifah dikutip dalam akun instagramnya.
Bupati yang kerap disapa Mak Rini itu mengungkapkan, Pemkab Blitar juga akan segera mengupayakan pengadaan pasar sementara bagi pedagang. Pasar sementara tersebut akan dibangun di sebelah timur dan utara pasar Kesamben yang terbakar saat ini.
Nanti ada beberapa kios dibangun sementara. Supaya korban kebakaran bisa kembali segera berdagang. Dan kami upayakan korban segera mendapatkan bantuan. Untuk nominalnya masih kita rapatkan hari ini," terangnya.
Tidak hanya itu, ia tak lupa menjelaskan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang bersama gotong royong memadamkan kebakaran di Pasar Kesamben. Termasuk ke Pemerintah Kabupaten Tulungagung Kota Kediri dan Kota Blitar. Lalu, Kabupaten Malang ang telah mengirimkan armada pemadam kebakaran.
"Terima kasih kepada Petugas Damkar, TNI Polri dan beberapa relawan lainnya. Semua bergerak cepat," tutupnya.