Tragis, Begini Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Mojokerto
- Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
"(A) turut serta membantu. Dia memastikan keberadaan. Sebelumnya memang korban sempat dihubungi dan bertemu A. D dan U menunggu di sekitaran TKP," kata Apip.
Setelah Anjar, barulah D masuk ke dalam toko. Di dalam toko terjadi keributan antara D dan korban. Pada saat itulah, Kader IPNU Mojokerto itu dihabisi oleh D. Ia tewas ditusuk dengan menggunakan cukil ban terbuat dari besi beton eser. Dimana, benda itu telah dipersiapkan oleh U dari rumahnya.
Ketika D membunuh korban. U dan A mengawasi dari luar toko. Setelah korban tewas, keduanya ikut membantu membungkus korban dengan tikar, sarung, dan gorden yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).
Di depan toko telah disiapkan para pelaku untuk mengangkut mayat korban. Yaitu, mobil Brio warna Kuning nopol S 1879 UP dan Mitsubhisi Lancee warna putih nopol B 1050 UP. Menurut Apip, mobil Mitsubhisi Lancer inilah yang mengangkut mayat korban untuk dibuang ke Kawasan Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada malam itu juga.
"Ada 5 gorden yang dibuat membungkus mayat dan 1 perlak (tikar), lalu diikat seutas tali rafia," ujarnya.
Tidak cukup membunuh korban, para pelaku juga mengambil sepeda motor Beat Warna merah dan ponsel merk Oppo korban untuk dijual. Hasil penjulannya dibagi antara Dayat dan Udin.
“Jadi motornya diambil dan langsung dijual kepada seseorang. Uangnya dibagi Rp600 ribuan,” terang Apip.