Hutan Mangrove di Pesisir Timur Surabaya Sidoarjo Darurat Sampah

Sampah berserakan di pesisir timur Surabaya Sidoarjo.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir / Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Kondisi hutan mangrove di timur Surabaya dan Sidoarjo memprihatinkan. Tumpukan sampah menginvasi hampir di sepanjang pesisir kawasan ekologi tersebut.

Kegiatan rutin memungut sampah berserakan oleh relawan peduli lingkungan, seakan sia-sia karena tak kunjung menyulap pantai menjadi bersih. Padahal sedikitnya dua kali dalam sepekan, anak-anak muda rutin membersihkan benda buangan itu sejak 2012 silam.

Para nelayan juga rela turun tangan. Membersihkan pesisir dari sampah kemudian memilahnya, mengambil barang-barang bernilai ekonomis untuk dijual ke pengepul rongsokan dan mengirim ke tempat khusus bagi sampah tak berguna.

"Meskipun kita rutin membersihkan dua hari sepekan sekali, sampah-sampah itu datang lagi. Karena yang buang [sampah] semakin banyak," keluh Chusniyati, pengelola Bank Sampah Bintang Mangrove dan Sekolah Sungai Gunung Anyar Tambak, Kota Surabaya saat ditemui di Pantai Poncol, Rabu, 5 Juni 2024 lalu.

Ia menyampaikan, dalam sebulan kelompoknya sanggup mengumpulkan 2 ton sampah, dimana 80 persen berasal dari laut. Sampah-sampah didominasi jenis plastik itu menyelip bersama lumpur di sepanjang bibir pantai hingga tersangkut pada dahan mangrove.

Chusniyati, pengelola Bank Sampah Bintang Mangrove dan Sekolah Sungai

Photo :
  • Mokhamad Dofir / Viva Jatim

Memakai alat berupa cangkul garuk, para relawan sibuk membersihkan Pantai Poncol di perbatasan Surabaya- Sidoarjo. Tak khawatir udara kering melegamkan kulit mereka, sampah-sampah itu terus diangkatnya dan dimasukan ke dalam keranjang.

Begitu keranjang sampah telah penuh, salah satu rekan mereka seketika menyiapkan pengganti untuk kembali diisi.

"Paling banyak jenis sampah plastik, ini sangat bahaya sekali bagi lingkungan. Karena kan sampah jenis ini sulit terurai sehingga mencemari kawasan mangrove," lanjutnya.

Ia menyampaikan, bila kawasan mangrove bersih dari sampah maka akan memberi dampak positif bagi biota laut yang hidup di sana. Seperti kepiting dan rajungan.

Oleh sebab itu, ia sangat berharap masyarakat terbangun kesadarannya untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Sampah yang ada di sungai sudah pasti akan berkumpulnya di sini," tutup dia.