Perahu Nelayan Tertimpa Rumah Kontainer di Perairan Madura, 1 Tewas dan 11 Hilang

Tim SAR mencari 11 Nelayan Gresik yang hilang.
Sumber :
  • Humas Kantor SAR Surabaya

Bangkalan, VIVA Jatim – Dua perahu yang membawa 14 nelayan asal Kabupaten Gresik tenggelam setelah tertimpa rumah kontainer di area Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di Perairan Madura, Kabupaten Bangkalan. Akibatnya, 1 nelayan ditemukan tewas, 2 selamat, dan 11 nelayan lainnya hilang.

Kepala Kantor SAR Surabaya Muhammad Hariyadi menjelaskan, berdasarkan informasi dari Satuan Polisi Air dan Udara Kepolisian Resor Gresik, kecelakaan laut itu bermula ketika dua perahu yang membawa 14 nelayan asal Gresik berlindung di bawah rumah kontainer yang menggantung di area PHE WMO di Perairan Madura, Selasa, 11 Juni 2024, sekitar pukul 23.00 WIB.

Mereka berlindung karena cuaca buruk. Tiba-tiba rumah kontainer yang menggantung tersebut runtuh dan menimpa dua perahu di bawahnya. Akibatnya, 14 orang penumpang perahu tenggelam ke dalam laut. Sebanyak 2 orang korban ditemukan dalam kondisi selamat, 1 orang ditemukan dalam kondisi meninggal, dan 11 orang lainnya hilang dan dalam proses pencarian.

Hariyadi mengatakan, kantor SAR Surabaya lalu menerjunkan tim untuk membantu pencarian ke-11 korban yang hilang. Kantor SAR Surabaya mengerahkan KN SAR 249 Permadi dengan 12 orang ABK.

"KN SAR 249 Permadi bertolak dari Dermaga Navigasi Tanjung Perak menuju ke lokasi kejadian kecelakaan yang terletak di koordinat 6° 51' 29.50" S 112° 56' 52.10" E, jarak yang ditempuh sekitar 33,3 mil laut, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam," terang Hariyadi dalam keterangannya, Kamis, 13 Juni 2024.

Dalam proses pencarian ini, lanjut Hariyadi, tim KN SAR 249 Permadi akan berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya, di antaranya Satpolairud Gresik, Satpolairud Bangkalan, BPBD kabupaten Gresik dan nelayan sekitar.

Hingga berita ini selesai ditulis, KN SAR 249 Permadi bersama unsur SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian para korban yang belum ditemukan.

Terpisah, Kepala Satuan Polairud Polres Gresik Ajun Komisaris Polisi Winardi mengatakan bahwa semua korban adalah nelayan asal Gresik. Mereka berangkat melaut sejak Senin, 10 Juni 2024.

"Orang yang hilang memang pencari besi tua,” ujarnya.