Nasib 3 Nelayan Sumenep yang Hilang setelah Perahu Ditabrak Kapal Penumpang di Utara Madura
- Humas Basarnas Surabaya
Sumenep, VIVA Jatim – 3 nelayan asal Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, hilang setelah perahu yang mereka tumpangi ditabrak kapal penumpang, Rabu, 26 Juni 2024. Hingga Senin, 1 Juli 2024, ketiganya belum ditemukan.
Membawa 5 orang, perahu nahas itu berangkat dari Giliyang pada Selasa, 25 Juni 2024, malam sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka hendak mencari ikan di perairan utara Legung, Kecamatan Batang-Batang.
Pada Rabu dini hari, mereka kemudian beristirahat di atas perahu yang mengapung. Nah, saat terlelap tidur itulah perahu mereka tiba-tiba ditabrak kapal penumpang. 3 nelayan yang sadar akan ditabrak meloncat ke laut, sementara dua korban ikut ditabrak kapal penumpang.
Sayang, saat menyelamatkan diri, satu korban tak kuat berenang lalu tenggelam. Sementara dua korban lainnya berhasil diselamatkan nelayan terdekat. Dengan demikian, 3 korban hilang dan masih dalam proses pencarian.
"Dua orang atas nama Mahri, usia 35 tahun, dan Bapak Madripak, usia 57 tahun, berhasil diselamatkan oleh kapal lain. Sedangkan tiga orang lainnya atas nama Bapak Amsun usia, 49 tahun; Saili, usia 33 tahun; dan Sakben, usia 50, hingga saat ini masih dalam pencarian," kata Kepala Basarnas Surabaya Muhamad Hariyadi dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, memasuki hari keenam tim SAR gabungan masih berupaya lakukan pencarian terhadap tiga nelayan yang hilang di Perairan Utara Legung Sumenep. Sesuai SAR Maps Prediction, tim SAR gabungan menyisir perairan utara Pantai Badur hingga wilayah Kecamatan Dasuk, dengan luas area pencarian kurang lebih 5 mil laut persegi dengan menggunakan rubber boat Basarnas dan perahu nelayan.
Sebelumnya, Basarnas Surabaya telah mengerahkan satu tim rescue Pos SAR Sumenep untuk lakukan pencarian terhadap tiga orang nelayan yang dilaporkan hilang akibat kapal nelayan yang mereka gunakan mengalami tabrakan dengan kapal penyeberangan kemudian tenggelam.
Pencarian dilakukan oleh berbagai unsur yang terlibat antara lain Pos SAR Sumenep, Polairud Polres Sumenep, Polsek dan Koramil Batang – Batang, Polsek dan Koramil Batu Putih, Kepala Desa Badur, BPBD Sumenep, serta nelayan setempat.
“Sesuai SOP, upaya pencarian akan dilakukan hingga hari ketujuh yaitu hari esok tanggal 2 Juli kemudian apabila hasil masih nihil kami bersama tim SAR gabungan akan melakukan evaluasi operasi pencarian dan hasilnya kami koordinasikan dengan keluarga korban,” jelas Hariyadi.