Pemkab Kediri Realisasikan Puluhan Pompa Submersible bagi Petani
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Dispertabun Kediri menilai penggunaan Pompa Submersible ini memiliki kelebihan yaitu durability. Dibandingkan dengan jetpam, Pompa Submersible bisa bekerja selama sehari semalam.
Meskipun satu pompa submersible lebih mahal yaitu Rp 45 sampai 50 juta per unit. Berbeda dengan pompa jetpam yang hanya Rp 20 juta. Namun dari segi penggunaan cukup sebanding dengan harga yang harus dikeluarkan.
"Karena dia dicelup pendinginhnya air. Kalau jetpam terbatas dan tertentu, apalagi menggunakan pompa diesel, itu dimana solar agak kesulitan karena harus meminta rekom baik dari desa maupun dinas terkait," paparnya.
Pihaknya berharap dengan adanya pompa tersebut indeks pertanaman (IP) akan meningkat. Daerah yang semula hanya tanam satu kali IP 100 bisa IP 200 atau dua kali tanam dalam setahun. Serta dari yang dua kali tanam IP 200 naik menjadi tiga kai tanam atau IP 300.
Ditanya perihal peta sebaran titik yang memerlukan air untuk pertanian khsususnya ada 3.166 lokasi yang ada di Kabupaten Kediri. Jumlah tersebut pihaknya telah menyetorkan titik koordinat ke PLN. Baru akan diidentifikasi secara kriteria teknis mana yang masuk.
"Kalau tidak masuk akan seperti apa solusinya dan seterusnya. Total 3.166 tidak dikerjakan di Dispertabun saja ada 20 persen dana ketahanan pangan yang ada di dana desa," ungkapnya.
Adi menambahkan untuk saat in akan memprioritaskan IP 100 di wilayah barat sungai. Selanjutnya di wilayah IP 100 timur sungai, disusul wilayah IP 200 barat sungai dan ditutup di IP 200 timur sungai.