Ekskavasi Ungkap Bilik dan Gapura Akses Menuju Candi Bhre Kahuripan Mojokerto

Ekskavasi lanjut Situs Bhere Kaburipan
Sumber :
  • Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah

Di bagian gapura itu juga nampak sisa pagar yang membentang ke arah pilar di sisi utaranya. Menariknya, dalam ekskavasi ini menemukan fakta bahwa ada 4 pilar dalam posisi sejajar yang membentuk pola seperti ruangan atau bilik. 

“Kita dapatkan dua pilaran yang dulu pernah kita gali di sebelah utara gapura itu. Kemudian saat ini kita dapatkan dua pilaran di bagian utara lagi. Dari keempat pilaran itu terhubung dengan pagar juga, yang membentuk sebuah bilik,” terang Ichwan. 

Meski begitu, Arkeolog BPK Wilayah XI Jatim ini belum bisa memastikan apakah fungsi dari bilik tersebut untuk ritual peribadatan atau lainnya. Untuk memastikan hal itu, ia akan mencari referensi dari candi-candi lain maupun kajian terdahulu. 

“Itu membentuk ruang tersendiri. Apakah itu bilik atau apa kita belum tahu. Tapi ukurannya hampir 20 meteran, kalau bilik kok terlalu kecil ya. Mungkin ruang tersendiri. Coba nanti kami cari refrensi dari situs atau yang lain,” katanya. 

Dari temuan ini, memunculkan sebuah pertanyaan, apakah ada gapura kembar menuju halaman utama candi?. Ichwan pun tidak bisa memastikan. Karena untuk membuktikan hipotesis ini pihaknya perlu menemukan gapura serupa di sisi utara ruangan bilik. 

“Kami belum tahu (ada gapura kembar). Masih PR, ini masih hipotesa. Karena tidak jauh dari pilar ini pernah ditampakkan ada 2 sampai 3 pagar,” papar Ichwan. 

Candi peninggalan Raja Hayam Wuruk ini dikelilingi pagar yang megah berdenah persegi panjang. Panjang pagar kuno ini mencapai 183 meter membentang dari barat ke timur. Sedangkan lebarnya mencapai 121 meter membentang dari utara ke selatan. Tebal sisa-sisa pagar berbahan bata merah kuno ini mencapai 100-105 cm dan 130-135 cm.