Kakek di Mojokerto Diduga Kena Gendam, Duit Rp 2 Juta untuk Kulakan Melayang

Basori, Kakek berusia 70 asal Dusun Krapyak Mojokerto yang jadi korban penipuan dengan modus gendam.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim –Nasib malang dialami Basori, Kakek berusia 70 asal Dusun Krapyak, Desa Kutogirang, Ngoro, Mojokerto, diduga jadi korban penipuan dan pencurian dengan modus gendam. Duit senilai Rp 2 juta untuk kulakan melayang dalam sekejap. 

Peristiwa itu menimpa Basori pada Rabu, 11 September 2024 sekitar pukul 06.50 WIB. Pertemuan antara Basori dan pelaku terekam CCTV di jalan masuk gang rumahnya. 

Ketika itu, ia hendak membayar token listrik tak jauh dari kediamannya. Tiba-tiba dihampiri seorang pria tak dikenal mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam. Pelaku memakai helm dan penutup wajah. 

“Dia tanya warung makan dimana? saya tunjukkan disana ada lodeh (dekat rumahnya). Terus dia bilang, ‘ayo, nanti saya yang bayar,’ saya jawab saya tidak pernah makan pagi,” katanya kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Senin, 16 Agustus 2024. 

Meski menolak, Basori tetap mau mengantar pelaku ke warung makan tepat di depan rumahnya. Basori digonceng pelaku menuju kesana.

Setibanya di depan warung, justru pelaku tak mau masuk. Pelaku berdalih mau membeli rokok dulu. Tetapi juga tak jdi beli rokok. Hingga akhirnya korban diajak berkeliling naik motor ke area persawahan. 

“Diiajak nyari temannya, kok ikut saya. Ke sana terus (area persawahan), ada selep belok kanan sampai di rumah kosong itu tidak ada orang,” ungkapnya. 

Saat menurunkan korban di masjid, pelaku menukarkan uang Rp 100 pada korban. Laseri lantas membuka dompetnya yang berisi uang tunai sekitar Rp 2 juta. Melihat duit sebanyak itu dibawa lansia, pelaku melancarkan aksinya. 

“Tukar uang, dia belum mgasih uangnya kok sudah saya kasih. Terus dia tahu saya bawa uang, dia bilang itu uang apa, diambil sama dia, kok saya mau,” beber Basori sembari mengingat-ingat kejadian tersebut. 

Basori tersadar dirinya jadi korban aksi gendam saat ditinggal seorang diri oleh pelaku di depan toko. Sebab, pelaku mengaku mau beli beras sebelum meninggalkan Basori. 

“Saya ada depan sepeda. Terus dia berangkat, tapi kok saya tidak teriak,” tandasnya. 

Kemudian, Basori kembali pulang setelah diantar tetangganya saat bertemu di depan toko pasca kejadian. 

Kepada wartawan, Basori mengaku uang Rp 2 juta itu hendak digunakan kulakan dagangan elpiji 3 kg dan ayam. Selian itu juga untuk biaya kebutuhan sehari-hari. 

Kakek 4 anak ini tinggal sendiri setelah istrinya meninggal dunia tahun 2021 silam. Keempat anak telah menikah dan memiliki rumah masing-masing. 

“Uang yang diambil untuk kulakan elpiji dan ayam. 

Kulakan ditunda. Makan sehari - hari ada bantuan beras dari BLT. Kadang masak sendiri,  kadang dikasih tetangga,“ pungkasnya.