Diduga Hendak Selewengkan Bantuan Beras, 3 Oknum Perangkat Desa di Mojokerto Digerebek Warga

Beras bantuan Badan Pangan Nasional yang diduga hendak diselewengkan.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim –3 Oknum perangkat Desa Baureno, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto digerebak warga di sebuah rumah saat diduga hendak menyelewengkan bantuan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Video detik-detik penggerebakan tersebut beredar luas melalui pesan berantai di aplikasi percakapan. Dalam video yang diterima, si perekam mendatangi 3 perangkat desa yang sedang santai di dalam sebuah rumah. 

Mereka terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan. Saat itu, mereka nampak masih mengenakan pakaian dinas warna cokelat. 

Lalu, perekam menunjukkan suasana di dalam garasi rumah. terlihat satu unit mobil pikap mengangkut puluhan karung beras bantuan pangan.

Camat Jatirejo Harfendy Setiyapraja membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, penggerebakan itu terjadi di sebuah rumah di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan pada Selasa, 8 Agustus 2024 siang. Menurutnya, rumah tersebut milik salah satu salah perangkat Desa Baureno

“Saya dapat informasi kejadian (penggerebakan) itu jam 16.00 WIB. Itu beras program bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional,” katanya saat dikonfirmasi VIVA Jatim, Rabu, 9 Oktober 2024. 

Mulanya, lanjut dia, ada penyaluran bantuan beras untuk 547 KPM di Desa Baureno oleh PT Pos Indonesia mulai pukul 08.00 - 11.30 WIB. Masing-masing KPM mendapat 10 kg beras. 

Karena waktunya habis, sehingga petugas PT Pos Indonesia menitipkan bantuan beras yang belum tersalurkan kepada perangkat desa. Petugas PT Pos Indonesia pun bergeser ke desa lainnya. 

“Menurut informasi dari pihak PT Pos Indoensia, mekanisme selanjutnya diwakilkan perangkat desa. Jadi nanti perangkat desa yang menyalurkan ke KPM. Informasi dari perangkat desa dan kepala dusun ini sepakat untuk menaruh barang di balai desa dan membagikan secara keliling saja,” ungkap Harfendy. 

Menurut Harfendy, ada sebanyak 80 karung beras yang belum disalurkan. Kemudian, perangkat desa Baureno mengangkut beras bantuan itu dengan mobil Pikap. Namun ditengah perjalanan, tiba-tiba perangkat desa pemilik mobil Pikap dihubungi oleh istrinya. 

“Salah satu perangkat yang punya mobil itu ditelepon istrinya karena kunci rumah dibawa. Akhirnya mobil yang ada isinya beras dibawa ke rumahnya di Trowulan,” ujarnya. 

Disaat perjalanan menuju Desa Sentonorejo itulah masyarakat Desa Baureno mencurugai bantuan beras hendak diselewengkan.

“Ketika disana (rumah salah satu perangkat Desa Baureno) terjadilah pengerebekan massa karena diduga ada penyelewengan beras,” bebernya. 

Setelah itu, warga membawa ketiga perangkat desa itu beserta barang bukti ke Polsek Jatirejo. 

Namun, imbuh Harfendy, pihaknya belum bisa memastikan kebenarannya, apakah bantuan beras tersebut hendak diselewengkan. “Kebenarannya seperti apa saya tidak tahu. Cuman berdasarkan keterangan yang saya dapat dari perangkat seperti itu. Polsek Jatirejo yang mendalami,” ujarnya. 

Kepala Desa Baureno Abdori mengatakan, usai kejadian penggerebakan, warga ramai-ramai mendatangi dirinya pada malam harinya untuk minta penjelasan. 

“Saya sampaikan kepada masyarakat, Kepala desa tidak mungkin membagikan sendiri. Sehingga saya delegasikan kepada perangkat. Kalau diselewengkan ya urusannya, harus bertanggung jawab,” tegasnya. 

Setalah itu, Abdori melaporkan secara resmi kasus ini ke Polsek Jatirejo. “Mereka itu Kaur keuangan, Kaur pelayanan, dan Kaur pemerintahan. Saya serahkan kasus ini ranah hukum. Daripada saya dituduh masyarakat, saya nggak mau membela orang salah,” pungkasnya. 

Kapolsek Jatirejo AKP Syaiful Is’ro membenarkan laporan tersebut. Namun ia enggan menjelaskan terkait proses lebih lanjut karena tah dilimpahkan ke Polres Mojokerto. 

“Suda dilimpahkan Polres,” jawabnya singkat.