Jembatan Penghubung 2 Dusun di Trenggalek Ambruk, BPBD Imbau Tetap Waspada

Jembatan rusak akibat banjir di Desa Tawing Kecamatan Munjung Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA JatimHujan deras dengan intensitas sedang dan tinggi kemarin menyebabkan satu jembatan penghubung wilayah terputus, tepatnya di Sungai Selokondo RT 07/RW 01 Dusun Gunung Kembar, Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Trenggalek.

Salah satu warga Tawing, Pratama MN Wibisono menjelaskan hujan deras mulai mengguyur sejak Sabtu malam Minggu pukul 21.00 hingga 00.00 WIB. Puncaknya pada tengah malam tersebut membuat debit aliran sungai meluap.

"Putusnya jembatan pas dini hari itu sekitar jam 01.00 WIB mas," ujar Wibisono.

Wibi menerangkan air yang meluap tidak sampai masuk ke rumah-rumah warga. Air hanya sampai ke pelataran rumah warga sekitar.

"Air luapan banjir cuma sampai halaman rumah tidak tinggi," paparnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Triadi Atmono menjelaskan jembatan putus terjadi Minggu, 20 Oktober 2024 pukul 01.30 WIB. Usai hujan deras membuat aliran sungai meluap

"Jembatan putus di Desa Tawing, tim kami melakukan pengukuran kerusakan. Hari ini, kami meninjau kondisi di Munjungan," papar Triadi Atmono kepada VIVA Jatim Senin 21 Oktober 2024.

Triadi menjelaskan bahwa Jembatan ini merupakan akses penting bagi warga setempat, dan kerusakannya memutus jalur transportasi antar wilayah.

Ia mengaku curah hujan yang terus-menerus membuat kerusakan infrastruktur sekaligus mengancam keselamatan warga. Beberapa kerusakan infrastruktur 

"Selain jembatan, pipa PDAM putus, sayap jembatan (rusak)," tambahnya.

Bencana tanah longsor dan jembatan putus melanda wilayah Trenggalek setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengguyur sejak Sabtu 19 Oktober 2024. di beberapa kecamatan.

Selain kerusakan jembatan di Desa Tawing, tanah longsor juga dilaporkan di beberapa lokasi lain. Di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, longsor menyebabkan dinding sebuah rumah di RT 20/RW 06 jebol. 

Kerusakan parah juga melanda di Desa Jombok dan Desa Pule, Kecamatan Pule. Kejadian longsor terjadi sehari sebelumnya, kala hujan lebat mengguyur daerah tersebut.

Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa bencana ini. Meski demikian, BPBD Trenggalek mengimbau warga untuk tetap waspada dan memantau perkembangan cuaca secara berkala.

"Kami mengimbau tetap waspada, berhati-hati serta memantau informasi perkembangan cuaca secara berkala," pesannya.

BPBD dan tim relawan hingga saat ini berupaya berkoordinasi untuk mempercepat proses penanganan dan pendataan kerusakan akibat bencana alam banjir dan tanah longsor.