Bandara Dhoho Bakal Jadi Pendorong Ekonomi Kediri dan Sekitarnya

Ilustrasi pesawat Citilink.
Sumber :
  • Viva.co.id

Kediri, VIVA Jatim –Peresmian Bandara Internasional Dhoho Kediri akan menjadi katalisator utama bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.

Sebab, selain kapasitas bandara yang mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, keberadaan Bandara Dhoho juga didukung oleh akses transportasi umum yang memadai, seperti bus khusus penumpang bandara.

Hal itu disampaikan Penjabat sementara (Pjs) Bupati Kediri, Heru Wahono Santoso. Ia menyebut rencana kedepan bandara ini juga akan melayani penerbangan haji dan umroh, yang diprediksi akan semakin memperkuat ekonomi lokal.

Namun, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi berjalan optimal, Heru mendorong percepatan pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan wilayah-wilayah di sekitar bandara.

Menurutnya, kelancaran akses menuju bandara akan meningkatkan daya tarik investasi dan memperluas jaringan distribusi, sehingga Kediri dan sekitarnya dapat lebih cepat terintegrasi dalam arus ekonomi regional dan nasional.

"Dengan infrastruktur itu, maka akan menjadi pengungkit adanya pertumbuhan ekonomi," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Viva Jatim Rabu, 23 Oktober 2024.

Adapun Bandara Dhoho diresmikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat 18 Oktober 2024 lalu. Kala itu Luhut masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia.

Dalam sambutannya Luhut menyampaikan, Bandara Dhoho Kediri menjadi momen bersejarah bagi perkembangan konektivitas di Jawa Timur. Kehadiran bandaran ini menjadi keputusan tepat yang diambil oleh PT Surya Dhoho Investama (SDhI).

Selain, menjadi bandar udara pertama di Indonesia yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Bandara Dhoho ini dinilai menjadi investasi jangka panjang.

"Saya kira ini sebuah keputusan yang sangat benar. Ini investasi jangka panjang yang sangat baik," kata Luhut.

Luhut juga mengamini bandara yang mempunyai landasan pacu sepanjang 3.300 meter itu dinilai akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian daerah.

Termasuk dengan fasilitas modern di dalamnya, lapangan kerja baru akan terbuka, pendapatan masyarakat meningkat, dan Kediri bakal menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Timur.

Terlebih, Bandara Internasional Dhoho Kediri bakal didukung dengan sarana dan prasarana (sarpras) jalan tol sebagai proyek strategis nasional. Yakni, pembangunan Jalan Tol Kediri-Kertosono dan Kediri-Tulungagung.

"Dalam sepuluh tahun ke depan ini akan mengubah landscape Jawa Timur," jelasnya.