Kata Pengamat soal Urgensi Pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, Militeristik?

Presiden Prabowo saat tiba di Magelang
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Setelah beberapa hari dikukuhkan sebagai, para menteri, wakil menteri dan jajaran anggota Kabinet Merah Putih saat ini mengikuti pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat, 25 Oktober 2024. 

Menurut Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, para menteri dan wakil menteri yang digembleng di Akmil Magelang ini penting bagi para menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. Sebab banyak warna dan dari berbagai latar belakang politik yang saat ini berada di kabinet atau pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Akan menjadi fondasi berpikir bersama, mengingat kabinet ini berisi multi partai, multi warna dan multi latar belakang,” kata Arif kepada VIVA, Jumat 25 Oktober 2024.

Jelas dia, hal ini bisa menjadi positif bila melihat tujuan yang ingin dicapai. Apalagi retreat kabinet ini dimaksudkan untuk menjaga kekompakan dari para anggota Kabinet Merah Putih. Untuk mencapai target yang ditentukan, perlu chemistry yang lebih baik.

“Tentu akan menjadi positif ketika itu bisa menyamakan persepsi menyamakan chemistry dan kemudian saling mengenal dan mengetahui tujuan visi dari Prabowo Subianto. Pelatihan di Magelang ini juga untuk membangun mental dan soliditas Kabinet Merah Putih selain untuk mengintimkan relasi para personil di kabinet,” jelas Arif.

Benarkah Militeristik?

Sebagai alumi Akmil Magelang, menurut Arif cukup wajar jika memang Presiden Prabowo Subianto memilih untuk memberikan pelatihan berhari-hari kepada para menteri dan wakil menteri serta jajaran Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya. Namun walaupun itu digelar di Akmil, menurutnya tidak bisa serta merta disebut ini militeristik.

“Kemungkinan munculnya spekulasi ini akan militeristik, saya kira tidak bisa serta merta acara tersebut mengindikasikan gaya gaya militer akan digunakan. Tetapi saya lihat justru positifnya gaya militer itu di satu sisi ada nilai positifnya yakni soal kedisiplinan, tanggungjawab, leadership,” jelas Arif.

Menurutnya, ada sisi-sisi pelatihan yang diajarkan di militer sangat cocok untuk bisa dipelajari juga oleh para menteri dan wakil menteri serta anggota Kabinet Merah Putih. Menurutnya, inilah yang diiinginkan Presiden Prabowo untuk para pembantunya bisa mempelajari sejumlah kultur militer yang diterapkan di dalam kabinet.

“Dari sisi itulah kemudian bisa jadi Prabowo berkeinginan mentransformasi kultur-kultur militer dalam kepemimpinan atau kabinet mendatang. Kultur yang bagus tersebut tentu akan mengakselerasi kinerja para menteri yang akan mensukseskan agenda besar visi misi Prabowo,” katanya.

Untuk itu, menurutnya tidak tepat kalau pelatihan di Akmil Magelang ini adalah gaya militeristik. Tetapi mengambil semangat militer untuk membangun Indonesia ke depan, menurutnya bisa jadi dipakai oleh Presiden Prabowo.

“Ini akan mengambil semangat dan kultur militer yang saya kira akan sangat positif bagi kabinet mendatang agar misalnya dispilin, tanggungjawab tinggi, dan memiliki soliditas tim,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto tiba di kompleks Akademi Militer (Akmil), Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis, 24 Oktober 2024. Kedatangan Kepala Negara dalam rangka menghadiri retreat Kabinet Merah Putih.

Prabowo juga akan membuka langsung kegiatan pembekalan para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih besok, Jumat, 25 Oktober 2024.

"Esok hari (hari ini), Presiden Prabowo dijadwalkan membuka langsung Retreat Kabinet Merah Putih. Para menteri Kabinet Merah Putih juga akan menerima pembekalan sejumlah materi," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 Oktober 2024.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Kenapa Kabinet Merah Putih Harus Pembekalan di Akmil Magelang? Benarkah Militeristik?