Kampung Onggoboyo: Melahirkan Dalam Kegelapan Tak Lagi Dirasakan
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
"Alhamdulillah bisa lahir sendiri," akuinya.
Ibu tiga anak ini bersama belasan KK yang lain amat senang ketika ada bantuan listrik. Warga tidak merasa kesepian di malam hari, pun juga anak-anak yang bisa belajar nyaman serta riang gembira dalam bermain.
"Apalagi anak-anak senang banget. Bisa belajar nyaman, melihat TV. Pokonya alhamdulillah," imbuhnya.
Lain Juwarti lain Suwantik. Pria warga Kampung Onggoboyo ini membeberkan dahulu penerangan cuma menggunakan lampu teplok minyak tanah. Setelah lampu minyak langka terus ada usulan ke peemerintah Desa disampaikan Pemerintah Kabupaten Kediri hingga mendapatkan bantuan solar cell.
Lalu, tahun 2014 akan tetapi solar cell itu hanya untuk penerangan saja, jadi untuk TV itu tidak bisa, cuma aktif menyala itu sekitar 1 tahun setelah itu mulai redup sehingga warga beralih menggunakan genset.
"Setiap warga memiliki genset sendiri sendiri. Waktu sore menjelang malam semua rumah ll suaranya genset semua. Ya, seperti pasar malam," selorohnya.
Pak Tik, sapaan akrab beliau menjelaskan satu liter solar hanya kuat selama 3 jam. Yaitu mulai pukul 18.00 WIB sampai 21.00 WIB sudah habis