Korban Pembunuhan di Tulungagung Sosok Pendiam dan Tak Bisa Naik Motor
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Korban kasus pembunuhan di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung, AF (23) merupakan sosok yang pendiam. Selain pendiam juga tidak bisa naik motor, sehingga kemana-mana selalu diantar oleh kakaknya.
"Jadi [adik] tidak pernah main ke mana-mana, karena tidak bisa naik motor sendiri. Kalau teman kuliah ada beberapa kadang tetapi tidak yang sering. Kadang tidak keluar sama sekali karena itu ketergantungan harus diantar," kata IM, kakak AF, pada Rabu, 21 Desember 2022.
Saat kejadian, kakak korban sedang berada di Kota Malang di rumah suami. Sedangkan ayah korban berada di rumah sebelah yang masih satu pekarangan.
Kronologi dari sang ayah menjelaskan, terakhir berkomunikasi pukul 22.30. Menanyakan kepada AF dalam kondisi sudah makan atau belum. "Akhirnya, saya belikan makanan dan saya taruh di lemari. Nah kemudian saya ke sini [rumah sebelah] untuk melihat pertandingan bola," beber Didik.
Selepas pertandingan, ayah korban langsung tidur karena kecapekan. Penuturannya, selang dini hari tidak mendengar kecurigaan atau suara teriakan dari rumah yang ditempati anaknya.
Didik menuturkan bahwa selama ini setiap subuh selalu salat berjamaah dengan AF. Berhubung sedang haid, ia hanya mengetok pintu untuk membangunkan. Tidak menaruh curiga dengan tetesan darah, malah dikira akibat haid yang dialami anaknya.
Bahkan sempat mengelap darah tersebut, mengira saking polosnya AF sampai tidak tahu kalau darah haidnya menetes. Hingga pada akhirnya, Didik akan pergi ke sawah dan berpamitan kepada AF.