Suplier Ayam Potong di Gresik Dukung Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah

Salah satu suplier ayam potong di Desa Sidowungu Gresik
Sumber :
  • VIVA Jatim/Tofan Bram Kumara

Gresik, VIVA JatimMakan bergizi gratis oleh pemerintah dilaksanakan pada 2 Januari 2025. Program ini diyakini akan membawa dampak meningkatkan pendapatan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai supplier bahan baku

Salah satunya adalah suplier atau pengusaha ayam potong, termasuk di Kabupaten Gresik yang dipastikan bisa mengangkat pendapatannya.

Satu diantara program dari Presiden Prabowo makan bergizi gratis yakni menyasar siswa mulai tingkat PAUD TK SD dan SMP, ibu hamil, balita dan anak. 

Pelaksanaan program itu dilakukan bertahap dengan anggaran mencapai Rp 71 triliun yang bersumber dari APBN.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Gresik dalam hal ini telah sepakat menyiapkan alokasi anggaran sebesar 5 miliar dari APBD 2025 guna mendukung program makan siang bergizi yang digagas oleh pemerintah pusat.

Ketua Paguyuban Pengusaha Ayam Sidowungu Gresik, Muslimin mengatakan, program makan bergizi gratis ini dapat mendongkrak pendapatan para pengusaha ayam potong, bisa menambah kapasitas produksi untuk kebutuhan memenuhi ketersediaan bahan baku.

“Kami mendukung penuh program makan siang bergizi gratis ini, dan kami yakin program ini akan membawa dampak positif serta keuntungan besar baru para pengusaha kecil khususnya pengusaha ayam potong. Mengingat besarnya kebutuhan ketersediaan bahan baku untuk pelaksanaan program tersebut,” katanya, Rabu, 18 Desember 2024.

Desa Sidowongu, Kecamatan Menganti sudah dikenal sebagai basis pengusaha ayam potong besar. Sehingga para pengusaha ayam potong sangat siap jika diberikan amanah memenuhi ketersediaan bahan baku untuk program tersebut.

“Desa Sidowungu dikenal sebagai pusat pengusaha ayam potong. Kami bisa mengolah hingga 120 ton daging ayam tiap hari. Karena itu kami sangat siap dan berharap bisa menjadi bagian dari pemenuhan ketersediaan bahan baku,” ucap Muslimin.

Berdasarkan kalkulasi Paguyuban Pengusaha Ayam Sidowungu Gresik, seandainya dalam menu itu satu minggu atau tiga hari sekali setiap siswa diberikan daging ayam ukuran kecil 30 gram per anak, maka dampaknya sudah sangat luar biasa.

“Jika target distribusi tiap titik 3000 penerima. Maka kebutuhan daging ayam potong di Gresik bisa mencapai puluhan ton tiap pengiriman. Itu nilai ekonominya sudah sangat besar, mencapai ratusan hingga miliaran rupiah,” terang Muslimin.

Sehingga lanjut Muslimin, selain bisa meningkatkan gizi dan kualitas generasi Indonesia, juga dapat memajukan ekonomi para pengusaha kecil di daerah-daerah. Sebab banyaknya kebutuhan ketersediaan bahan baku, akan berdampak pula pada meningkatnya putaran uang di daerah.

“Kami yakin dengan program ini, nantinya pengusaha-pengusaha kecil akan berkembang pesat seiring meningkatnya produksi. Kami sangat mendukung penuh program ini, bisa mensejahterakan masyarakat,” jelasnya.