Mahasiswa Unair Kembangkan Teknologi ESP32 Cam untuk Pertanian di Gresik
- Tofan Bram Kumara/Viva Jatim
Gresik, VIVA Jatim –Pemerintah Kabupaten Gresik mendukung pengembangan potensi desa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Airlangga (Unair).
Ada sekitar 490 mahasiswa yang saat ini melakukan KKN di Kecamatan Sidayu dan Kecamatan Bungah.
Salah satunya potensi pertanian di Desa Masangan, Kecamatan Bungah yang memiliki lahan pertanian menjanjikan. Selain di area persawahan, pertanian juga dikembangkan masyarakat di pekarangan warga.
Ketua Kelombok KKN Unair Desa Masangan Sadrina Pramesti mengatakan bahwa kelompoknya membuatkan petani alat Esp 32 Cam. Alat tersebut bisa mengontrol tanah penyiraman jarak jauh. Bisa menjangkau area pertanian hingga 200 meter persegi, juga tergantung berapa jauh yang dibutuhkan petani.
“Kami ajak para petani merangkai alat Esp 32 Cam. Setelah mengerti, nanti bisa dikembangkan di lahan-lahan yang lain,” ucapnya, Jumat, 10 Januari 2025.
Sadrina menambahkan bahwa penerapan teknologi dalam pertanian bisa mempermudah petani dalam mengontrol dan merawat tanaman. Alat tersebut bisa memantau kondisi tanah hingga mengatur penyiraman air secara jarak jauh.
"Jadi petani kalau tidak sempat ke lahan, bisa ngecek lewat smartphone,” jelas mahasiswa Fakultas Hukum itu.
Rencananya, kelompok KKN Desa Masangan akan kolaborasi dengan Kecamatan Bungah. Di mana teknologi tepat guna tersebut juga akan diterapkan di lahan-lahan pertanian di Desa lain. Menekankan agenda KKN kali ini menerapkan tiga strategi. Yakni pemberdayaan, kolaborasi dan kemitraan.
"Pak camat akan melakukan kolaborasi Kecamatan menggandeng SMK di Bungah untuk meningkatkan kapasitas siswa. agar selanjutnya bisa diterapkan di Desa-Desa di Kecamatan Bungah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Masangan Suyanto mengatakan bahwa telah menunjuk Karang Taruna untuk penyerapan teknologi tersebut. Sebab jika langsung ke petani, maka akan terkendala.
“Petani kalau teknologi akan sudah, ini kami ajak karang taruna. Nanti mereka yang akan mengembangkan dan memperbanyak alatnya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Gresik Abu Hasan meninjau langsung penerapan teknologi tersebut. Pihaknya merekomendasikan tekonologi dari mahasiswa Unair itu bisa dikembangkan oleh Desa.
“Ini menyangkut ketahanan pangan. Alatnya bisa mencakup hektaran sawah. Nanti bisa diaplikasikan juga di desa-desa lain menjadi program Desa,” ujarnya.