DPRD Jatim Soroti 4 BUMD yang tidak Sehat: Evaluasi Serius atau Bubarkan!

Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur Multazamudz Dzikri
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Dua BUMD lain yang juga menjadi atensinya yakni PT Air Bersih dan PT Askrida. Untuk PT Air Bersih kata Multazam faktanya begitu konyol bagi sekelas BUMD Pemprov Jatim. Deviden PT Air Bersih masih jauh dari target yang dipatokkan, dan deviden setiap tahunnya mengalami penurunan.

"Saya heran, kok ada jualan air tidak bisa meraup keuntungan yang besar. Jajaran direksi perlu dievaluasi, kalau perlu diganti atau dipihak ketigakan pengelolaannya agar bisa dikelola lebih serius," kata dia.

PT Askrida, masih kata dia, tidak kalah buruknya dari ketika BUMD lainnya. Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi ini dinilai tidak memberikan manfaat yang signifikan.

"Perlu dievaluasi, kalau tidak ada manfaat dan tidak bisa memberikan deviden ada baiknya dibubarkan. Sifatnya wujuduhu ka adamihi PT. Askrida ini," tuturnya.

"Ini hanya menjadi beban pemprov, ada baiknya dikaji ulang keberadaannya atau sekalian ditutup," lanjutnya.

Namun demikian, tidak semuanya BUMD Pemprov Jatim mendapat nilai buruk, kendati harus tetap ditingkatkan kinerjanya. BUMD yang tercatat memberikan deviden terbaik masih dipegang Bank Jatim dengan angka 417,5 M, kemudian disusul dengan PT Petrogas di angka deviden 22,5 M.

"Kedua BUMD ini tergolong sehat meski harus terus ditingkatkan devidennya karena Pemerintah Provinsi Jatim terus memberikan suntikan modal setiap tahun," katanya.