Ombak Capai 3 Meter, Nelayan Popoh Tulungagung Tak Berani Melaut

Tulungagung, VIVA Jatim – Cuaca buruk membuat nelayan Pantai Popoh Tulungagung tak berani melaut. Selain ombak besar setinggi 3 meter di tengah laut, angin kencang juga menjadi kewaspadaan bagi nelayan.

Salah satu nelayan asal Desa Besole, Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung, Jumariyanto mengungkapkan bahwa cuaca buruk berlangsung sejak 5 hari belakangan. Sehingga nelayan hanya bisa menunggu dan berhenti melaut.

"Kondisi ombak tinggi. Kalau 10 sampai 15 mil ketinggian ombak mencapai 2 hingga 3 meter. Sudah sejak 5 hari mas," ujar Jumariyanto kepada awak media, Kamis, 6 Februari 2025.

Pria berusia 48 tahun ini mengatakan bahwa semua perahu slerek tidak berani melaut. Hanya perahu kecil-kecil untuk memancing yang berani, itupun tidak jauh-jauh dari dermaga.

"Tidak semua juga sih. Sebagian perahu kecil bisa nekat berangkat. Iya mancing, bisa 2 sampai 3 mil," ungkapnya.

Jumariyanto menuturkan cuaca buruk juga membuat hasil tangkapan tidak terlalu banyak. Cuaca buruk membuat tidak tidak bergerombol.

"Kalau ikan ya layur, hasil tangkapan tidak terlalu banyak seperti biasa," bebernya.

Sementara data resmi yang dikeluarkan oleh BMKG Perak Surabaya, gelombang tinggi terjadi di wilayah selatan Jawa Timur. Yakni Perairan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang hingga Banyuwangi. Ketinggian ombak mencapai 2,5 meter sampai 4 meter.

Sedangkan untuk angin wilayah Jawa Timur bergerak dari barat ke barat laut dengan kecepatan berkisar 7 sampai 25 knot. Hal ini berangkat dari peningkatan kecepatan angin dan pertumbuhan awan konvektif di perairan yang cukup signifikan.

Pengamatan VIVA Jatim di lokasi, seratusan kapal slerek banyak yang bersandar di dermaga. Tampak beberapa nelayan sekitar maupun perantau dari Pacitan bersantai di tepi dermaga.

Tampak juga nelayan yang nekat memancing pulang di TPI Popoh membawa ikan segar. Ada juga yang hanya duduk-duduk bersantai di ruangan tempat bongkar muat ikan.