Operasi Keselamatan 2025 di Mojokerto Dimulai, Ini 13 Jenis Pelanggaran yang Diincar

Operasi Keselamatan 2025 di Mojokerto dimulai hari ini 10 sampai 23 Februari 2025.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA JatimPolres Mojokerto Kota resmi menggelar Operasi Keselamatan 2025 yang akan berlangsung selama dua minggu, mulai 10 hingga 23 Februari 2025. Operasi ini bertujuan untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah Mojokerto, dengan menyasar 13 jenis pelanggaran lalu lintas

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan 2025 di lapangan Patih Gajah Mada, Senin, 10 Februari 2025. Apel ini diikuti 200 orang dari unsur polisi, satpol pp, Dishub Kota, ojel online, mahasiswa dan pelajar. 

Daniel menjelaskan, Operasi Keselamatan 2025 ini untuk memberikan perhatian terhadap kurangnya kesadaran masyarakat terkait tertib berlalu lintas. 

“Angka kecelakaan lalu lintas tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 12 persen dari tahun 2023 yang disebabkan diantaranya ialah kurangnya kesadaran masyarakat untuk disiplin dan tertib berlalu lintas” jelas Daniel. 

Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, terutama menjelang Idul Fitri 2025 mendatang. 

Pasca apel gelar pasukan, Daniel mengecek kondisi mesin dan kebersihan semua kendaraan yang akan digunakan dalam Operasi Keselamatan 2025.  

Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Mulyani mengatakan, Operasi Keselamat 2025 ini menyasar 13 jenis pelanggaran lalu lintas. Mulai dari penggunaan ponsel saat berkendara dan tidak menggunakan sabuk pengaman, berboncengan lebih dari satu orang, pengendara dalam keadaan mabuk atau pengaruh alkohol, pengemudi di bawah umur. 

Juga kendataan tidak menggunakan helm SNI, knalpot brong, TNKB tidak sesuai spektek, pengendara melawan arus lalu lintas, melebihi kecepatan maksimal, menerobos lampu merah, bus menggunakan klakson telolet, kendaraan angkutan barang kelebihan muatan dan kendaraan pelat hitam yang dipergunakan mengangkut penumpang. 

“Sasaran operasi lokasi yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas,” katannya. 

Pada Operasi Keselamatan 2025 ini,l pihaknya mengutamakan preemtif dan preventif. Sedangkan kadar tindakan represif atau pemberian sanksi tilang hanya 20 persen. 

“Untuk pelajar, setiap hari senin nanti kita akan melalukan imbauan ke sekolah-sekolah,” ujarnya. 

Sesuai dengan arahan Dirlantas Polda Jatim, Mulyani juga akan menggecarkan ramp check kendaarn bus dan angkutan barang.

“Sasaran ramp check di terminal dan garasi bus atau kendaraan angkutan,” pungkas Mulyani.