Hari Peduli Sampah 2025, PTFI dan Wehasta Gresik Tanamkan Sadar Lingkungan Siswa SD

Plogging Fun untuk peringati Hari Peduli Sampah Nasional
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara

Gresik, VIVA Jatim – Sekitar 120 siswa dari SDN 38 Gresik, MI Miftahul Huda, MI Matholiul Falah, MI Muhammadiyah 2 Karangrejo, serta 30 karyawan PTFI menggelar aksi Plogging Fun di Dusun Nambi, Desa Karangrejo, Kabupaten Gresik.

Para siswa dengan antusias memungut sampah di jalan, tepi sungai, dan sudut-sudut lingkungan sekitar, yang mayoritas merupakan sampah plastik. 

Kegiatan tersebut untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dimana PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama dengan Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (Wehasta).

Sisyantoko dari Wehasta menjelaskan bahwa Plogging Fun ini dirancang untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah sejak dini.

“Masalah sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Jika tidak dikelola dengan baik, lingkungan tempat kita tinggal bisa tercemar,” ujarnya, Senin, 24 Februari 2025.

Mereka atau para siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dan kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak mendapatkan hadiah.

Setelah aksi pungut sampah, siswa diperkenalkan dengan jenis-jenis sampah dan cara pengelolaannya melalui konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Kepala Desa Karangrejo, Miftahul Ilmi, mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat.

“Tentu ini sangat bermanfaat bagi kami, warga Desa Karangrejo. Anak-anak bisa belajar sejak dini tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.

Selain Plogging Fun, PTFI juga mengadakan aksi penanaman mangrove sebagai bagian dari program konservasi lingkungan. Environmental & Sustainable Development Manager PT Freeport Indonesia, Emily Muteb, mengungkapkan rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kegiatan ini.

“Penanaman mangrove ini merupakan bentuk kontribusi PTFI terhadap lingkungan dan upaya mengatasi perubahan iklim,” jelasnya.

PTFI berkomitmen menanam 50.000 pohon mangrove di kawasan pesisir ring satu Kecamatan Manyar, dengan 12.000 pohon ditanam di Desa Karangrejo.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak, baik pemerintah maupun warga, yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” tambah Emily.

Dengan kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan keberlanjutan ekosistem semakin meningkat.