Bulog Perdana Serap Hasil Panen Petani Jagung di Mojokerto, Dijamin Sesuai HPP
- Viva Jatim/M Luthfi
“Kesulitan petani adalah pasca panen. Ini sudah ada solusi dari bulog. Bulog siap membeli jagung dari hasil panen jagung di Desa Menanggal,” kata Irham.
Kesiapan Bulog menyerap hasil panen jagung petani disampaikan saat anev program ketahanan pangan yang digelar Polres Mojokerto pada Sabtu, 22 Februari 2025. Dalam Annev tersebut, Bulog sepakat membeli jagung langsung dari para petani Rp 5.500/Kg, baik berupa pipilan basah maupun kering.
Namun, dalam realisasi penyerapan perdana ini berubah. Kepala Bulog Cabang Mojokerto Muhammad Husin mengatakan, akan menyerap hasil panen petani di Desa Menanggal seharga Rp 5.500/Kg hanya untuk pipilan jagung kering. Harga tersebut sesuai SK Kepala Bapanas nomor 18 tahun 2025 tentang HPP Jagung di Tingkat Petani.
“Ketika jagung sudah sesuai, sudah dipipil dengan blower dan dikeringkan serta dikemas , nanti Bulog akan membeli sesuai HPP, berlaku secara umum,” ungkapnya.
Lahan perkebunan jagung hibrida Bisi 18 di Desa Menanggal tersebut seluas 1,5 hektare. Statusnya Tanah Kas Desa (TKD) Menanggal. Namun, yang sudah bisa dipanen saat ini hanya 8.500 meter persegi.
Kepala BPS Kabupaten Mojokerto Dwi Yuhenny mengatakan, pihaknya secara langsung menganalisis hasil produksi lahan perkebunan jagung di Desa Menanggal. Hasilnya, estimasi dari 1 hektar lahan mampu menghasilkan 14,56 ton tongkol jagung.
“Idealnya hibrida BISI 18, panen 12-14 ton per hektare. Artinya, hasilnya termasuk bagus dengan estimasi 14,56 ton per hektare,” paparnya.