Harga Cabai dan Bahan Pokok Naik Jelang Ramadan, Khofifah Pastikan Stok Aman
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui adanya kenaikan harga beberapa bahan pangan menjelang Ramadan. Namun, ia menegaskan bahwa stok bahan pokok di Jawa Timur dipastikan aman selama Ramadan hingga Idul Fitri.
Sebagai contoh, harga cabai rawit di pasaran saat ini mencapai Rp80.512 per kilogram. Bahkan, di Kabupaten Sumenep, harga cabai rawit pada Kamis ini sudah menembus Rp100 ribu per kilogram. Harga cabai rawit yang melonjak ini mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berkisar antara Rp40.000 hingga Rp57.000 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai merah besar juga mengalami kenaikan, yang kini mencapai Rp48.645 per kilogram, naik dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp41.886 per kilogram. Begitu pula dengan harga bawang merah yang tercatat sebesar Rp30.609 per kilogram. Selain itu, harga telur dan daging ayam juga mengalami tren kenaikan yang signifikan.
Khofifah memprediksi harga-harga komoditas tersebut akan kembali normal di awal Ramadan, kecuali harga cabai rawit yang diperkirakan tetap tinggi akibat curah hujan yang cukup deras. Namun yang terpenting, ia memastikan stok bahan pokok di Jawa Timur aman selama Ramadan hingga Idul Fitri. "Stok bahan pokok di Jatim aman," ujarnya.
Gubernur Khofifah mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam berbelanja menjelang bulan suci Ramadan.
"Saya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam berbelanja. Tidak perlu melakukan aksi borong atau panic buying," kata Khofifah di sela kegiatan retret di Magelang, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima pada Kamis, 27 Februari 2025.
Lebih lanjut, Khofifah mengingatkan bahwa aksi memborong bahan pokok justru dapat mengganggu stabilitas pasar, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan harga bahan pokok.
"Yang dikhawatirkan jika ada aksi borong justru akan mengganggu stabilitas, yang justru akan membuat harga bahan pokok naik, sesuai prinsip hukum pasar supply and demand," jelasnya.
Ketua Umum IKA Unair ini juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bersama instansi terkait, terus memantau harga dan ketersediaan barang di pasar. Jika diperlukan, Pemprov Jatim akan menyiapkan operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas harga.
“Stabilitas harga menjadi prioritas kami. Kami tidak ingin ada lonjakan harga yang membebani masyarakat, terutama di bulan Ramadan ini,” tambah Khofifah.
Terakhir, Khofifah mengingatkan kepada para pedagang dan distributor untuk tidak menimbun barang demi keuntungan pribadi. Pemerintah akan menindak tegas praktik yang merugikan konsumen dan mengganggu stabilitas pasar.