Satgas Pangan Polres Mojokerto Temukan 3 Harga Komoditas Pangan di Pasar Tradisional Tinggi

Tim Satgas Pangan Polres Mojokerto sidak pasar
Sumber :
  • Viva Jatim/Luthfi

Dawam memastikan bahwa pihaknnya bersama sejumlah pemangku kepentingan seperti Disperindag dan Dispari akan ikut melakukan langkah antisipasi lonjakan harga. 

Ia juga mewanti-wanti semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok bapokting tidak melakukan penimbunan maupun memainkan harga. "Apabila kami dapat laporan atau temuan, pasti kami tindak tegas para penimbun," tegasnya.

Sementara, Kabid Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Mojokerto, Eny Rositawati akan melaksanakan operasi pasar (OP) untuk menekan lonjakan sejumlah harga komoditas pangan. Rencananya, OP digelar setiap Rabu dan Jumat sampai 21 Maret mendatang. Lokasinya di pasar-pasar tradisional milik Pemkab Mojokerto secara bergilir. 

"Kami upayakan OP menjual beras, minyak goreng, gula, cabai rawit, telur dan bawang merah. Saat ini harga cabai rawit yang paling tinggi. Kami upayakan saat OP membawa cabai dari petani Dawarblandong untuk membantu masyarakat mendapatkan cabai dengan harga terjangkau," cetusnya.

Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto, Nur Aisah memberi akses para pedagang ke distributor Minyakita. Sebab Minyakita di Pasar Raya Mojosari dijual di atas HET karena pedagang mendapatkan pasokan dari sales, bukan dari distributor resmi.

"Kami beri akses ke distributor supaya pedagang dapat harga di bawah HET, jualnya juga bisa di bawah HET," terangnya.

Selaras dengan Disperindag, tambah Aisah, pihaknya juga akan menggelar gerakan pangan murah (GPM) pada 6, 12 dan 25 Maret 2025. "Komoditas yang lagi naik kami sediakan di GPM, yaitu beras, bawang merah, minyak goreng dan cabai rawit. Karena kami jual dengan harga dari kandang atau dari produsen atau dari tangan pertama," tandasnya.