Gubernur Khofifah Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Jelang Lebaran 2025
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Kendati demikian, ia meminta seluruh kepala daerah terus membangun kehati-hatian dalam monitoring terkait keterjangkauan masyarakat, ketersediaan barang, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Sementara itu, Kepalan Kanwil BI Jatim Erwin Hutapea secara rinci menjelaskan, dari pola historis inflasi periode Ramadan dalam tujuh tahun terakhir (2017-2024) tekanan inflasi jelang Idul Fitri selalu meningkat terutama komoditas pangan berupa daging ayam, telur ayam ras, ayam hidup, minyak goreng, cabai merah, dan bawang merah. Sedangkan untuk komoditas non pangan berupa emas perhiasan dan angkutan udara.
Di tahun 2025 ini, pihaknya masih memprediksi pola yang sama akan terjadi. “Sehingga kami memperkirakan Maret atau penghujung triwulan pertama inflasi kita akan naik, tapi kita cukup yakin bahwa inflasi yang terjadi masih dalam rentang sasaran kita,” tutur Erwin.
Adapun yang menyebabkan inflasi masih pada komoditas bahan pangan dan emas perhiasan. Sementara tarif angkutan udara tidak menjadi penyumbang inflasi karena ada diskon tarif udara yang diberlakukan pemerintah pusat.
Ia mengatakan, sektor pangan perlu mendapat perhatian khusu karena dampak iklim yang menyebabkan gagal panen, kemudian peningkatan harga global, termasuk peningkatan permintaan tinggi akan mempengaruhi.
“Sehingga, langkah intervensi sudah dilakukan perlu terus kita lakukan bagi komoditas yang memberi tekanan inflasi signifikan,” pungkasnya.