4 Debt Collector Nekat Beraksi di Kompleks Kodam Brawijaya, Ujungnya Minta Maaf

- viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Sebanyak empat debt collector atau DC dari salah satu bank jasa pembiayaan nekat melakukan penarikan paksa sebuah mobil yang dikemudikan anggota TNI di area Markas Komando Daerah Militer V/Brawijaya di Surabaya. Mereka akhirnya minta maaf.
Video saat aksi premanisme oleh empat DC itu viral di media sosial. Dalam aksinya, mereka berupaya menarik paksa sebuah mobil Suzuki Ertiga yang dikendarai anggota TNI di kompleks Markas Kodam Brawijaya pada Selasa, 8 April 2025.
Ironisnya, aksi keempat DC tersebut menimbulkan kegaduhan. Bahkan, mereka mencatut nama salah seorang perwira militer, Mayor Cpm Juni dan menyebut dia sebagai bekingan para DC tersebut.
Tak berselang lama, video susulan yang menggambarkan keempat DC tersebut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka beredar di media sosial.
Mereka meminta maaf melakukan penarikan paksa mobil di kompleks marka TNI dan mencatut nama perwira.
Didampingi rekan-rekannya, permohonan maaf tersebut disampaikan oleh salah satu DC yang terlibat kegaduhan, SP alias SM.
Dalam video itu, SP meminta maaf kepada Pangdam V/Brawijaya karena telah beraksi arogan di kompleks Markas Kodam V/Brawijaya.
"Yang berikutnya, permohonan maaf kepada bapak Mayor Cpm Juni, yang saat ini juga disebut-sebut sebagai bekingan kami, dan memfasilitasi kami untuk kami beraksi maupun kegiatan di Kodam Brawijaya," ucap SP dalam video dikutip VIVA Jatim pada Sabtu, 12 April 2025.
"Pada kesempatan ini, kami berempat menyampaikan, informasi yang beredar tersebut adalah bohong dan itu tidak benar,” tambah SP dalam video permohonan maaf berdurasi 3 menit 46 detik tersebut.
SP juga berjanji tak akan mengulangi aksi premanismenya di kemudian hari.
“Sebagai pernyataan sikap kami, saya dan teman-teman menyampaikan itu adalah kegiatan terakhir kami, dan kami tidak akan mengulangi lagi kegiatan tersebut di wilayah Kodam V/Brawijaya ataupun di Kodam-Kodam lain di seluruh Indonesia,” kata dia.