Puluhan Warga Ngadiluwih dapat Pendampingan Trauma Healing
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Jatim – Pasca kerusuhan antar perguruan silat di Desa Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri masih membekasi diingatan bagi warga sekitar yang ada di lokasi. Pemkab Kediri berinisiatif melakukan trauma healing untuk meredakan dan merefresh ingatan buruk tersebut.
"Insiden kerusuhan kemarin memang banyak warga masih mengalami trauma, baik ringan sampai berat. Warga yang menyaksikan kerusuhan itu dihadirkan untuk mengikuti trauma healing," ujar Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Dyah Saktiana, dikutip Viva Jatim, Senin 16 Januari 2023.
Proses pendampingan trauma healing, Dinas Sosial Kabupaten Kediri menggandeng kalangan akademisi dari program Studi Psikologi Islam, IAIN Kediri.
Dyah Saktiana atau kerap disapa Nana, pendampingan trauma healing merupakan instruksi langsung dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Pasalnya, saat kejadian banyak warga, bahkan anak-anak yang melihat langsung kejadian kerusuhan itu.
"Mas Bupati meminta langsung supaya adanya pendampingan trauma healing, supaya dapat terdeteksi mana yang trauma ringan, mana yang berat," bebernya.
Tidak hanya itu, bagi warga yang terdeteksi mengalami trauma berat, pihaknya akan melanjutkan melalui pendampingan khusus secara bertahap oleh petugas psikologis klinis. Melalui pendampingan khusus, diharapkan warga supaya kembali normal tanpa bayang-bayang kejadian kerusuhan yang sebelumnya dilihat.
"Pendampingan dilakukan guna traumanya tidak berkelanjutan. Karena seandainya traumanya berat dan berkelanjutan bisa berbahaya, bisa menjadi ODGJ," terangnya.
Sebagai informasi, kerusuhan meletus di Kecamatan Ngadiluwih pada dini hari adalah buntut konflik antar dua perguruan silat. Dalam kerusuhan tersebut menimbulkan kerusakan dengan pengrusakan rumah, gerobak bahkan pembakaran motor milik warga pada hari Kamis, 5 Januari 2023 lalu.
Menyikapi kerusuhan, sebelumnya Mas Dhito langsung melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda termasuk mengundang dari pengurus perguruan silat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kerusuhan serupa tidak terulang. Dalam rapat itu Mas Dhito menyatakan akan membentuk forum kerukunan pencak silat.
Mas Dhito dalam rapat koordinasi itu membeberkan bahwa dirinya mendapatkan laporan langsung dari warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Sesuai laporan, warga sekitar mengaku masih mengalami trauma yang belum hilang.
"Kami menerima laporan sendiri dari ibu-ibu di daerah Ngadiluwih, Mas Bupati kalau kerugian kami alami ini tidak seberapa, akan tetapi trauma bahwa kami tidak bisa tidur nyenyak itu sampai hari ini masih (mereka) rasakan," ungkap Mas Dhito sambil menirukan emak-emak.
Mas Dhito berharap, kegiatan pendampingan trauma healing supaya warga dapat kembali pulih dari efek trauma atas kejadian kerusuhan yang terjadi. Pemkab Kediri menekankan, kejadian kerusuhan semacam itu merupakan yang terakhir kali di Kabupaten Kediri.