Jadi Korban Penyerangan Kelompok Pesilat, Pagar Nusa Mojokerto Lapor Polisi
- Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Jatim – Kasus penyerangan dan penganiayaan oleh kelompok pesilat di permukiman Kota Mojokerto mendapat atensi serius dari Petinggi Pagar Nusa Mojokerto Raya. Mereka mendatangi Markas Komando Polresta Mojokerto untuk mengawal penuh kasus tersebut pada Selasa, 14 Maret 2023, karena ada anggotanya yang turut menjadi korban.
Kedatangan mereka sesungguhnya bertujuan mendampingi anggotanya dan warga yang menjadi korban penyerangan kelompok pesilat di Lingkungan Sinoman Gang 5, Kota Mojokerto beberapa waktu lalu.
Ketua Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto Buddy Mulyo dan Ketua Pagar Nusa Kota Mojokerto Arif Wahyudi Nur Hidayat datang ke Polres Mojokerto dengan didampingi, Ketua LBH Ansor Mojokerto Ahmad Muhlisin.
Ketua Tanfidziyyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, Kiai Adzim Alawy juga turut hadir mendampaingi. Mereka ditemui langsung oleh Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria bersama penjabat utama Polresta Mojokerto.
Selain itu, kedatangan petinggi Pagar Nusa dan PCNU Mojokerto ini juga diikuti oleh ratusan pendekar Pagar Nusa dengan menggunakan sepeda motor. Meski hujan deras, tak menyurutkan niatnya.
Ketua Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto, Buddy Mulyo mengatakan, sebenarnya sudah ada beberapa korban yang malapor ke Polsek Prajurit Kulon terkait kasus penyerangan. Hanya saja, saat ini dari 5 korban sudah memberikan kuasa kepada tim gabungan LBH Ansor Mojokerto Raya. Sehingga kedatangannya ini mengatarkan laporan keseluruhan para korban.
Tak hanya penganiayaan, pihaknya juga menambahkan laporan terkait kerusakan rumah warga dan fasilitas umum.
"Sore hari ini, kami mengantarkan laporan dari warga Sinoman gang 5 yang kemarin menjadi korban pengeroyokan, perusakan musholla, rumah, kendaraan, pengawalan serta silaturahim kepada Kapolres," katanya kepada Viva Jatim, Selasa, 14 Maret 2023.
Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto itu berharap, kasus kerusahan antar perguruan silat tidak terjadi lagi. Ia merekomendasikan pihak kepolisian dan pemerintah daerah agar menggencarkan silahturahmi kepada warga perguruan silat, baik di tingkat Pengurus Cabang maupun rangting.
"Silahturahmi itu tidak hanya kepada satu perguruan. Bisa juga dikemas dengan cara bakti sosial bersama antar perguruan silat, intinya kegiatan bersama agar salin kenal. Tidak hanya petingginya saja, yang di ranting-ranting itu juga di rangkul," paparnya.
Perwakilan tim kuasa hukum korban, Ahmad Muhlisin menyampaikan, laporan korban yang sebelumnya di Polsek Prajurit Kulok dijadikan satu dalam satu laporan polisi di Polresta Mojokerto.
"Penyerahan barang bukti belum ada, karena ini masih proses lidik. Semuanya akan kami serahkkan kepada penyidik," ujarnya.
Sementara, Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria berjanji akan menangani kasus tersebut sesuai prosedur.
"Ada beberapa hal yang dilaporkan, tentunya untuk melengkapi yang dari Polsek Prajurit Kulon. Nanti yang dari Polsek akan kita tarik ke Polres dan ditambahkan dengan yang tadi," katanya.
Sehauh ini, pihaknya telah menerjunkan tim identifikasi dan membentuk tim khusus untuk menanganinya.
"Walaupun ditangani di Polsek pun kita sudah menurunkan tim dari Identifikasi. Dari Polres, kita turunkan sprin khusus untuk tim khusus untuk membackup. Nanti tambahan dari teman-teman bisa untuk melengkapi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah berunjuk rasa di Mapolres Mojokerto Kota, massa pesilat dari PSHT menyerang pemukiman lingkungan Sinoman Gang 5, Kota Mojokerto pada Kamis, 9 Maret 2023. Akibatnya, dilaporkan 5 orang terluka akibat terkena pukulan dan lemparan batu.