LKPJ di DPRD, Khofifah: Capaian Kinerja Pemprov Jatim 2022 Meningkat 1,29 Persen

Gubernur Khofifah Indar Parawansa paparkan LKPJ di DPRD Jatim.
Sumber :
  • Humas Pemprov Jatim

Jatim – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa capaian kinerja Pemprov Jatim pada tahun 2022 meningkat 1,29 persen dibandingkan tahun 2021. Pada tahun 2022, dari total 2.912 indikator program, sebanyak 97,70 persen telat terealisasi dan menunjukkan keberhasilan. 

Hal itu disampaikan Khofifah saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2022 di depan para pimpinan dan anggota DPRD Jatim di Jalan Indrapura, Surabaya, Kamis, 30 Maret 2022. Dia mengatakan, LKPJ adalah salah satu cara untuk mengukur capaian RKPD dari RPJMD yang kini memasuki tahun keempat. 

Khofifah menuturkan, capaian realisasi kinerja Pemprov Jatim selama 2022 itu tercermin pada capaian kinerja 11 IKU. Pertama, IKU indeks Pertumbuhan Ekonomi, di mana sepanjang tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,34 persen. Kata dia, itu tidak hanya memenuhi target RKPD tahun 2022, 4,42-6,12 persen. Tapi bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2022 sebesar 5,31 persen.

“Laju Pertumbuhan ekonomi ini ditandai keberhasilan Jatim yang berkontribusi sebesar 24,99 persen terhadap PDRB Pulau Jawa dan 13,98 persen PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Selain itu, Jawa Timur juga berhasil mempertahankan posisi sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta 29,64 persen," katanya dalam keterangan tertulis diterima Viva Jatim.

Kedua, yaitu Indeks Theil yang pada tahun 2022 Jawa Timur  di angka 0,3147, sedikit di atas tahun 2021 yang sebesar 0,3120. Ketiga, yaitu persentase penduduk miskin di Jatim, di mana September 2022 sebesar 10,49 persen, menurun 0,10 persen dibandingkan periode September tahun 2021. 

“Jika diakumulasi, capaian penurunan kemiskinan Jawa Timur tertinggi secara Nasional untuk periode Maret 2021 hingga September 2022 yang mencapai 336.220 jiwa,” tandas Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Begitu juga dengan indikator IKU Indeks Gini, Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Reformasi, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan Indeks Kesalehan Sosial, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, dan Indeks Risiko Bencana, di Jatim pada tahun 2022 diklaim Khofifah mencapai target.

“Penurunan Indeks Risiko Bencana dari tahun ke tahun menandakan bahwa Pemprov Jatim semakin serius dalam menanggulangi bencana. Keseriusan ini juga sejalan dengan upaya perubahan paradigma penanggulangan bencana di tingkat global, yaitu dari upaya responsif saat terjadinya bencana, ke upaya preventif,” tandas Khofifah.

Menurut Khofifah, sembilan program dalam Nawa Bhakti Satya, yakni Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni, harus dipahami, dimaknai dan dijalankan oleh seluruh aparat di jajaran Pemprov Jatim. 

“Keberadaan Nawa Bakti Satya yang telah menjadi komitmen pembangunan Pemprov Jatim sejak tahun 2019 lalu, sepatutnya bisa membangun suatu kerangka pembangunan yang outcome -nya tidak ada yang ditinggalkan (no one left behind)," ujarnya. 

"Terima kasih kami sampaikan atas kerjasama sekaligus kontrol semua pihak dalam mempercepat pemerataan pembangunan yang berseiring dengan kebijakan pemerintah dalam memulihkan ekonomi demi menyejahterakan masyarakat Jawa Timur," pungkas Khofifah.