Alasan Media Pondok Jatim laporkan Akun IG yang Buat Konten Jedak Jeduk terhadap Ning
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Surabaya, VIVA Jatim – Media Pondok Jatim (MPJ) bereaksi setelah sebulan melayangkan keberatan dengan konten yang diupload salah satu akun instagram. Puncaknya mengajak seluruh netizen untuk mereport atau melaporkan secara bersama-sama.
Ketua Umum Media Pondok Jatim, Ahmad Tajuddin Zahro'u menjelaskan kronologi awal mendapat laporan bahwa konten-konten tersebut tidak etis. Pertama masih dilihat dan diselidiki, serta memang benar akun tersebut membuat konten dengan menyalahgunakan kemolekan paras keluarga pondok pesantren.
"Sekarang trending konten JJ bahasa kerennya jedak jeduk. Foto-foto ning-ning (sebutan putri kiai) ditampakkan, bukan tentang keilmuan. Tetapi lebih ke fisik keindahannya siapa yang tidak tergugah," ungkap Ahmad Tajuddin Zahro'u, saat dikonfirmasi, Minggu 25 Juni 2023.
Hal itu menimpa Ning Jazilah Annahdliyah yang merupakan istri dari KH Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) beserta putri semata wayangnya. Banyak foto-foto beliau yang dibuat konten yang tidak semestinya.
Media Pondok Jatim lantas berdiskusi dengan pengurus cara untuk menyikapi ini sesuai rumusan hasil halaqah tentang objektifikasi dan eksploitasi pondok pesantren, baik santri putri maupun keluarga masyayikh. Dari situlah membuat ajakan untuk mereport akun @santri_pecinta_kiai. Dimana saat ini sudah dirubah oleh admin menjadi @benaksantri_.
"Direct mesagge (DM) pertama itu langsung surat keberatan. Berharap kita bisa di notice, minimal dibalas tidak cuma diread dari bulan kemarin. Awalnya tidak mau ngurus. Tapi setelah melihat instastory Ning Jazil, wah kita harus bergerak," jelasnya .
Menurut Ro'u, apa yang dilakukan ini juga sesuai dengan amanah hasil halaqah kemarin. Pihaknya bukan membatasi atau melarang orang dalam membuat konten pesantren. Tetapi bagaimana konten kreator menyikapi bahwa membuat konten sesuai etika santri, terutama kita juga sudah banyak terkait ilmu-ilmu etika dalam bermedia sosial.
Pria yang juga santri Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang ini menjelaska pesantren notabennya yang menjadi rujukan orang-orang, jika tidak etis akan banyak orang yang melihat.
Ro'u menambahkan persoalan ini bisa menjadi contoh untuk akun lainnya yang memang masih belum merubah gaya konten. Terkait objektifikasi dan eksploitasi konten pesantren tidak pantas untuk di akan diketahui oleh orang awam dan masyarakat secara umum.
"Ini untuk menjadi pembelajaran kita bersama contoh akun-akun kita tidak cuma diam. Kalau ada konten yang tidak pantas dilihat oleh masyarakat," paparnya.
Pria yang memiliki passion editting video ini berharap bisa dipertemukan dan bermediasi oleh admin. Menurutnya itu lebih, karena akun @benaksantri seakan-akan lari dari tanggungjawab dengan merubah username sekaligus merubah private.
Secara personal, ia tetap meminta akun tersebut merubah konten yang mengarah kealiman ataupun quoetes para Masyayikh maupun Ning. Bukan malah memanfaatkan tren-tren mengatasnamakan demi traffic dan sebagainya.
"Tujuan akhirnya itu syiar agama Islam dipandang enak, trendi dan sangat terbuka untuk orang lain. Kalau bisa bermediasi, kita siap tidak akan mengintimidasi dan sebagainya, siap sebagai perwakilan dari Media Pondok Jawa Timur," tandasnya.