Wali Murid Mengeluh, Harga Seragam SMA dan SMK di Mojokerto Rp2 Juta Lebih
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
"Orang-orang (wali murid) setengah boikot ke sekolah. Tetap membayar dari pada anak dibully ya dibayar. Tolong ditertibkan, jangan sampah sekolah seperti lahan persawahan yang setiap tahun panen," beber NG.
Tak hanya dua sekolah tersebut. Di SMAN 1 Sooko Mojokerto juga terjadi. Namun dengan lebih rendah. Yakni Rp 1.560.000. Salah satu Wali murid berinisial IN (43) mengatakan, biaya itu digunakan membeli kain 1 setel seragam abu-abu putih, kain 1 setel seragam batik, kain 1 setel seragam Pramuka, 1 setel seragam olahraga, 1 jas almamater, dan atribut.
Menurut IN, biaya tersebut sudah termasuk untuk kegiatan MPLS dan konsumsi rapat wali murid. Hanya saja, Rp 1.560.000 belum termasuk ongkos jahit 3 setel seragam putranya Rp 360 ribu. Sehingga total biaya yang harus ia bayar Rp 1.920.000.
"Menurut saya tidak mahal kalau dibandingkan sekolah-sekolah lainnya," ujarnya.
Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Candindik) Jatim Wilayah Kabupaten-Kota Mojokerto Trisilo Budi Prasetyo mengatakan, siswa baru tidak diwajibkan memakai seragam baru. Pihaknya telah memerintahkan saya sudah memerintahkan kepada kepala sekolah tidak mewajibkan membeli baju seragam baru.
"Saya sudah perintahkan kepala sekolah se Kabupaten dan Kota Mojokerto bagi siswa yang tidak mampu bisa di bantu dibebaskan antara lain, sumbangan sukarela dan biaya Kegiatan insidental sekolah," tandasnya.